SUARA INDONESIA, SUMENEP- Partai Amanat Nasional (PAN) Sumenep, menyatakan telah all out mendukung kemenangan Achmad Fauzi Wongsojudo dan Imam Hasyim (Faham) dalam Pilkada 2024.
Kendati begitu, Ketua DPD PAN Sumenep Faisal Muhlis mengingatkan, pasangan calon bupati dan calon wakil bupati tersebut harus terus memberdayakan petani tembakau dan industri rokok lokal.
"Petani tembakau menjadi salah satu penyumbang keberhasilan daerah dari sektor pertanian. Oleh karena itu, kesejahteraan mereka sangat urgen untuk terus diperhatikan," ucapnya.
Sementara itu, Achmad Fauzi Wongsojudo mengaku permintaan dari DPD PAN Sumenep sangat selaras dengan komitmen Faham. Pasalnya, pihaknya mengusung konsep keberlanjutan, yang mana dalam visi misinya ada yang berkaitan tentang sektor pertanian dari hulu ke hilir dengan tujuan utamanya adalah kesejahteraan petani Sumenep.
Fauzi mengaku akan memikirkan beberapa langkah yang ada kaitannya dengan kesejahteraan para petani. Sebab, ia menilai kesejahteraan para petani bukan hanya sebatas bagusnya hasil panen.
Namun, selain itu juga adalah pemberian jaminan asuransi kematian dan hal tersebut telah dilakukan oleh Achmad Fauzi melalui pemberian BPJS Ketenagakerjaan bagi petani.
Tak berhenti disitu, sebelumnya petahana itu juga telah mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 30 Tahun 2024 tentang Penatausahaan Pembelian Tembakau, yang salah satunya mengatur terkait pengambilan sampel tembakau.
Dimana, jika setiap sampel tembakau yang diambil harus dibayar jika terjadi kesepakatan pembelian. Namun, bila tidak maka wajib untuk dikembalikan.
Selain itu, Achmad Fauzi juga telah lama menghadirkan program pemeriksaan dan pengobatan secara gratis melalui UHC, yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat termasuk petani.
"Itu salah satu untuk melindungi para petani. Dan dari kesejahteraannya petani juga bisa mendapatkan nilai yang lebih. Permintaan dari PAN tentunya secara otomatis selaras dengan komitmen kami," tandasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
| Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi