SUARA INDONESIA

Pemkot Baubau Tak Lanjutkan Revitalisasi Tiang Bendera Kesultanan Buton Sementara Waktu

Imam Hairon - 24 September 2020 | 11:09 - Dibaca 1.29k kali
Pemerintahan Pemkot Baubau Tak Lanjutkan Revitalisasi Tiang Bendera Kesultanan Buton Sementara Waktu
Foto : Baju Putih Sekda Baubau bersama beberapa toko masyarakat

SULAWESI - Revitalisasi Tiang Bendera peninggalan Kesultanan Buton atau yang biasa dikenal Kasulana Tombi terus menuai polemik. Pada hari ini, Kamis (24/9/2020) sekitar pukul 09.00 wita, sekolompok pemuda coba memberhentikan proses peletakan batu pertama revitalisasi Benda peninggalan Kesultanan Buton itu. 

Upaya pemberhentian itu dilakukan mengingat pemerintah daerah dalam menetapkan kebijakan revitalisasi itu tidak didasari atas musyawarah dan persetujuan masyarakat.

"Saat ini kita tidak dalam kondisi memusuhi pemerintah. Kami hanya meminta pemerintah daerah jangan gegabah melakukan revitalisasi terhadap benda peninggalan leluhur kami. Seharusnya ada upaya sosialisasi dan membuat Forum Diskusi bersama rakyat sebelum diputuskan untuk direvitalisasi," ungkap LM Asmar Iyan, tokoh masyarakat setempat.

Masyarakat eks Kesultanan Buton, memiliki kepercayaan mistik terhadap beberapa benda peninggalan para leluhurnya.

LM Asmar Iyan menambahkan oleh sebab itu, Pemerintah Kota Baubau dalam melakukan pembangunan daerah seharusnya tetap peka dan menghormati nilai-nilai sosial budaya dan tradisi yang dianut masyarakat sekitar. 

“Khusus Kasulana Tombi ini, Ada nilai-nilai didalamnya, nilai-nilai kesakralan, daya tarik dan lain-lain. Jangan karena hanya berbicara soal pertimbangan resiko runtuhnya benda peninggalan itu dan asas keselamatan terhadap rakyat yang pada akhirnya rela mengorbankan hilang atau kurangnya nilai-nilai seperti kesakralan itu,” katanya.

Selanjutnya pada kasus revitalisasi ini, pemerintah daerah seakan-akan mengabaikan hal-hal tersebut. Yang pada akhirnya tanpa disadari pemerintah daerah terkesan telah merusak kebudayaan setempat.

“Kita hadir bukan menghalang-halangi pembangunan ini. Tapi ada baiknya pemerintah harus menunda pembangunan ini sampai dengan adanya forum diskusi bersama rakyat, mencari solusi, menemukan menghasilkan keputusan terbaik sehingga disini tidak ada yang dirugikan,” imbuh LM Asman.

Sekertari Daerah Kota Baubau, Roni Muktar menjelaskan upaya yang dilakukan para kelompok pemuda ini patut diapresiasi hal ini mengingat bentuk aksi tersebut sebagai wujud kepedulian terhadap negri ini.

“Kita ini semua sama, sama-sama memikirkan bagaimana Negri ini menjadi lebih baik. Khusus pada revitalisasi ini Pemerintah daerah berupaya menjaga dan menyelamatkan Kasulana tombi untuk tetap berdiri kokoh dan tidak roboh. Sehingga keputusan ini diambil sebagai langkah yang direkomendasikan paling tepat,” ungkapnya.

Roni muktar juga menjelaskan, konsep kontruksi bangunan ini telah dikaji para orang-orang yang memiliki keahlian dibidang revitalisasi ini. Sehingga bisa dipastikan ini menjadi solusi terbaik.

“Tapi kalau adik-adik bersih keras kita sepakat tetap lakukan peletakan batu pertama revitalisasi ini mengingat para orang tua kita sudah hadir dilokasi pembangunan, kemudian kelanjutan pembangunannya kita tunda dulu sampai waktu terlaksananya Forum Diskusi bersama rakyat untuk membahas khusus persoalan ini,” tutupnya.

Untuk diketahui, pada kesepakatan akhir para pemuda yang berupaya menghentikan revitalisasi itu meminta surat pernyataan resmi kepada pemerintah daerah, namun pemerintah daerah menyampaikan tidak mungkin berbohong, apalagi janji itu disampaikan dikawasan mesjid agung keraton. (Ardiman)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Imam Hairon
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV

Pemerintahan

View All
EDISI, 14 MARET 2024
14 March 2024 - 19:03
EDISI, 14 MARET 2024
EDISI, 12 FEBRUARI 2024
12 February 2024 - 17:02
EDISI, 12 FEBRUARI 2024
EDISI, 11 FEBRUARI 2024
11 February 2024 - 07:02
EDISI, 11 FEBRUARI 2024
EDISI, 09 JANUARI 2024
09 February 2024 - 17:02
EDISI, 09 JANUARI 2024
EDISI, 08 FEBRUARI 2024
08 February 2024 - 17:02
EDISI, 08 FEBRUARI 2024