GRESIK - Keluhan pelanggan PDAM Giri Tirta Gresik menuai respon keras kalangan dewan. Wakil rakyat meminta direktur utama dicopot. Pasalnya, sampai saat ini pelayanan PDAM di Gresik masih buruk.
Syaichu Busyiri anggota DPRD Gresik mengatakan, kinerja manajemen PDAM Giri Tirta tidak profesional. Harusnya masyarakat yang diprioritaskan air mengalir lancar.
"Harus ada perombakan di tubuh PDAM. Bisa juga dengan diganti, yang jelas harus ada pembaruan," ujar politisi PKB tersebut saat dikonfirmasi melalui selulernya, Senin (8/2/2021).
Disebutkan, PDAM bukannya perusahaan kecil. Sudah puluhan miliar anggaran yang digelontorkan untuk meningkatkan pelayanan. Tapi, faktanya masyarakat dapat air keruh.
Pihaknya juga mempertanyakan bidang pengawasan. Selama ini tidak menunjukan kinerjanya. "Ini harus ada audit. Ada apa didalamnya," imbuhnya.
Syaichu menyebut, alasan tidak keluarnya air karena pipa rusak sudah sangat klasik. Sebab, sampai saat ini tidak ada industri yang mengeluh aliran air mampet ataupun keruh.
"Tujuan awal adanya PDAM diprioritaskan untuk kebutuhan masyarakat. Bukan industri," tandasnya.
Bahkan, akibat mampetnya air membuat warga melakukan aksi turun jalan. Seperti di wilayah Kecamatan Cerme. Banyak pula yang mengeluh lewat media sosial.
Sebelumnya, sudah tiga pekan warga Perum Pondok Permata Suci (PPS) tidak teraliri air PDAM. Mereka harus mengeluarkan uang membeli air untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Setelah banyak keluhan, air PDAM berangsur keluar. Namun, hanya malam hari. "Paginya sudah mampet lagi," ujar Toyib warga PPS 2.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Syaifuddin Anam |
Editor | : |
Komentar & Reaksi