SUARA INDONESIA

Bersama DPRD, Wali Kota Mojokerto Tinjau Pembelajaran Tatap Muka Hari Pertama

Mohamad Alawi - 01 March 2021 | 18:03 - Dibaca 1.86k kali
Pemerintahan Bersama DPRD, Wali Kota Mojokerto Tinjau Pembelajaran Tatap Muka Hari Pertama
Bersama DPRD dan Kadiknas, Wali Kota Mojokerto Tinjau Pembelajaran Tatap Muka Hari Pertama

KOTA MOJOKERTO - Bersama DPRD Kota Mojokerto, Ning Ita sapaan akrab Wali Kota Mojokerto Tinjau langsung Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk  siswa SD dan SMP hari pertama, Senin (1/3/2021). 

Hal ini dilakukan untuk memastikan kegiatan belajar mengajar telah berjalan sesuai protokol kesehatan.

Bersama Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Amin Wachid, Ning Ita sapaan akrab wali kota, meninjau PTM yang berlangsung di SDN Gedongan 1 dan 3. 

Kemudian, dilanjutkan ke SDK Wijana Sejati dan SMPN 2 Kota Mojokerto. Ning Ita menjelaskan bahwa saat ini di Kota Mojokerto ada 52 negeri dan 11 SD swasta, serta 9 SMP Negeri dan 10 SMP swasta yang serentak mengadakan pembelajaran tatap muka.

Lebih lanjut Ning Ita menyampaikan sebagaimana tercantum dalam Perwali 55 Tahun 2020 bahwa setiap pembelajaran tatap muka ruang kelas hanya boleh diisi maksimal 50% saja. Sehingga, otomatis sisa 50% harus dilakukan pembelajaran pada versi yang berbeda. 

“Karena itulah, makanya ada sesi 1 dan sesi 2. Dimana, antara sesi 1 dan sesi 2 ini, mereka tidak dipertemukan. Sehingga tidak terjadi kerumunan," jelasnya.

Ning Ita menambahkan bahwa PTM perlu segera dilakukan mengingat saat ini sudah menjelang akhir tahun pembelajaran. 

“Nah, kebetulan sebelum ujian akhir kan akan ada cuti yang agak panjang yaitu Ramadhan hingga Idul Fitri. Maka dari itu, ini kesempatannya sangat terbatas hanya kurang lebih 6 minggu anak-anak bisa mengikuti pembelajaran,” ujarnya. Ning Ita juga berharap agar waktu singkat tersebut bisa dimanfaatkan seefektif sebelum ujian akhir atau ujian kenaikan kelas.

Terkait adanya beberapa orang tua yang tidak mengizinkan anaknya untuk mengikuti PTM, Ning Ita menyampaikan bahwa hal itu tidak menjadi masalah. Menurutnya, ini memang bagian dari SOP dan orang tualah yang paham kondisi anaknya. 

“Ini kan orang tua yang bisa mempertimbangkan karena ada penyakit bawaan dan seterusnya. Maka, orang tualah diberi kewenangan untuk mengizinkan atau tidak mengizinkan,” terangnya.

Kepada pihak sekolah Ning Ita berpesan agar protokol kesehatan dilaksanakan secara ketat agar PTM tetap di bisa laksanakan secara optimal. 

“Protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau handsanitizer, menjaga jarak dan menghindari kerumunan harus benar-benar diperhatikan. Sehingga, para siswa bisa belajar dengan nyaman serta seluruh instruksi sebagai pedoman bersama dalam melaksanakan protokol Kesehatan,” pesan Ning Ita.

Bagi siswa, kembali belajar di kelas merupakan hal yang menyenangkan. Sebagaimana diungkapkan oleh Cahya Dewi siswa kelas IV SDN Gedongan I. 

Ia menyampaikan selain bisa bertemu dengan teman, penjelasan dari guru juga lebih bisa dipahami dibanding ketika belajar secara daring. 

“Kalau di sekolah bisa ketemu teman, dijelaskannya lebih jelas, jadi lebih menangkap pelajarannya,” ujarnya. 

Ia juga berharap bisa terus sekolah secara tatap muka dibanding secara daring. Meski, sedikit kurang nyaman karena harus terus memakai masker dan face shield selama di kelas

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Mohamad Alawi
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Pemerintahan

View All
EDISI, 14 NOVEMBER 2024
14 November 2024 - 06:11
EDISI, 14 NOVEMBER 2024
EDISI, 13 NOVEMBER 2024
13 November 2024 - 06:11
EDISI, 13 NOVEMBER 2024
EDISI, 22 OKTOBER 2024
22 October 2024 - 06:10
EDISI, 22 OKTOBER 2024
EDISI, 10 OKTOBER 2024
10 October 2024 - 18:10
EDISI, 10 OKTOBER 2024
EDISI, 08 OKTOBER 2024
08 October 2024 - 05:10
EDISI, 08 OKTOBER 2024