BANYUWANGI- DPRD Banyuwangi menggelar rapat paripurna serah terima jabatan (Sertijab) Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi, Selasa (2/3/2021) malam.
Sertijab yang secara langsung dihadiri dan disaksikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, digelar di Ruang Rapat Paripurna DPRD Banyuwangi dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Sertijab dilakukan dari Pelaksana Harian (Plh) Bupati Banyuwangi Mujiono kepada Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, Bupati Banyuwangi.
Dengan terlaksananya sertijab tersebut, tongkat kepemimpinan Banyuwangi saat ini telah resmi berganti ke pasangan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani dan H Sugirah.
Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara menyampaikan ucapan selamat kepada kepada Ipuk Fiestiandani dan H Sugirah yang baru saja dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi pada Jumat (26/2/2021) kemarin.
"Semoga mampu menjalankan amanah dan sukses memimpin Banyuwangi. Menjalankan pembangunan baik di bidang infrastruktur maupun sumber daya manusia dan mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat," ucap Made saat memimpin paripurna didampingi Wakil Ketua DPRD Banyuwangi.
Usai sertijab, Ipuk Fiestiandani menyampaikan program kerja kedepan sebagai Bupati Banyuwangi bersama Wakilnya H. Sugirah. Pihaknya menyiapkan setidaknya 9 prioritas yang akan dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Pertama Bupati Ipuk fokus pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19. Diantaranya melalui program padat karya berbasis desa.
"Yakni melalui optimalisasi penggunaan DD (dana desa), ADD (alokasi dana desa), dan APBD dengan kedekatan mindset serta pelatihan kewirausahaan untuk melahirkan 1.000 pengusaha baru per tahunnya," ujar Ipuk.
Selanjutnya, kata Ipuk, peningkatan akses dan kualitas pendidikan untuk mewujudkan SDM unggul. Diantaranya melalui program peningkatan kualitas dan pemerataan infrastruktur pendidikan dasar, serta seribu beasiswa kuliah bagi anak muda, santri, anak yatim, warga kurang mampu, dan atlet berprestasi setiap tahunnya.
"Ketiga peningkatan akses dan kualitas kesehatan yang berorientasi preventif, diantaranya program peningkatan kualitas perolehan kesehatan bersumberdaya masyarakat, posyandu, polindes, serta peningkatan kesehatan berbasis keluarga," imbuh Ipuk.
Prioritas selanjutnya yakni penguatan produktivitas pertanian dan perikanan, penguatan sektor UMKM dan pariwisata, percepatan pemerataan infrastruktur dengan memperhatikan daya dukung lingkungan, serta pemantapan ekosistem sosial hingga keagamaan dan kerukunan warga.
"Sesuai dengan visi kami untuk mewujudkan Banyuwangi semakin maju, sejahtera dan berkah. Maka kami mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk bergerak bersama, terus bersinergi, bergotong royong, bahu membahu dalam menggerakkan jalannya roda pembangunan serta mensukseskan misi pemerintah Kabupaten Banyuwangi," tandas Ipuk.
Sementara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berpesan kepada Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi terus menekan salah satunya angka kemiskinan.
Kata dia, pandemi Covid-19 menyebabkan angka kemiskinan baik se Indonesia, Jawa Timur, Kabupaten/Kota, termasuk Banyuwangi mengalami kenaikan.
Meski angka kemiskinan di Banyuwangi masih jauh dibawah rata-rata Jawa Timur. Menurut Khofifah, Pemerintah Banyuwangi harus terus menekan permasalahan tersebut.
"Oleh karena itu, mengintervensi ini supaya bisa kembali seperti 2019, angka kemiskinannya bisa lebih diturunkan. Termasuk angka stunting, serta kematian ibu dan bayi agar terus diturunkan," pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : |
Komentar & Reaksi