BANYUWANGI- Guna mendukung penanganan stunting di Banyuwangi, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan setempat akan menyiapkan infrastruktur air bersih dan sanitasi di tahun 2021.
15 persen anggaran dari PU Pengairan Banyuwangi akan dialokasikan untuk program tersebut, atau kurang lebih sebesar Rp 29 miliar.
Sekretaris Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Riza Al Fahroby menyampaikan, perencanaan tersebut merupakan program lanjutan, dikarenakan di tahun sebelumnya pembangunan terhambat akibat refocusing anggaran.
"Ini sudah menjadi prioritas, kita ingin mencoba bersinergi mengurangi stunting. Karena salah satunya, stunting itu faktor penyebabnya air bersih dan sanitasi," kata Riza saat dikonfirmasi, Kamis (4/3/2021) malam.
Riza menyebut, nantinya infrastruktur akan dimulai dari wilayah yang belum memiliki akses air bersih maupun sanitasi yang baik.
"Jadi bertahap menyesuaikan anggaran. Mudah-mudahan bisa terlaksana," tandas Riza. (*)
Sebagai informasi, persoalan stunting menjadi salah satu prioritas masalah kesehatan yang terus ditekan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak.
Stunting disebut sebagai sebuah kondisi ketika tinggi badannya berada jauh dibawah standar anak seusianya. Umumnya terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun.
Dampak dari stunting bisa berupa gangguan pertumbuhan fisik, gangguan metabolisme, gangguan perkembangan otak, hingga mempengaruhi kecerdasan anak.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi. Pada satu tahun terakhir angka stunting mencapai 8,2 persen atau 7.909 anak.
Angka ini mengalami kenaikan sebesar 0,1 persen atau 382 anak, jika dibandingkan dengan angka stunting pada tahun 2019 yakni sekitar 8,1 persen atau 7.527 anak. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
| Editor | : |
Komentar & Reaksi