Blitar - Memasuki pertengahan bulan Juni, Pemerintah Kota Blitar menggelar rapat koordinasi tentang analisa dan evaluasi penanganan Covid-19 Kota Blitar.
Dalam kegiatan itu, dihadiri langsung oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Blitar dan seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Ruang Sasana Praja, Senin (14/06/2021) siang.
Dalam sambutannya, Wali Kota Blitar Santoso mengatakan, berdasarkan laporan, perkembangan peta sebaran Covid-19 di wilayah setempat sudah bagus namun perlu ditingkatkan agar penanganannya lebih maksimal. Mengingat virus corona dapat menyasar kepada siapa saja maka harus diperhatikan.
"Alhamdulillah sesuai evaluasi yang dilakukan oleh semua rumah sakit, baik itu negeri maupun swasta/penyangga secara prinsip mengalami penurunan. Walaupun paska momentum lebaran dan adanya kepulangan Pekerja Migran Indonesia, sebaran Covid-19 di Kota Blitar tidak mengalami ledakan," kata Santoso, Wali Kota Blitar.
Wali Kota Santoso menekankan kepada seluruh elemen supaya saling bersinergi mengoptimalkan penanganan Covid-19 dengan cara menerapkan metode Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro. Karena faktanya hampir seluruh daerah tingkat penyebaran virus corona dapat diredam menggunakan jurus PPKM mikro.
"Jika kita cermati secara seksama PPKM mikro pada tahap kelima, seharusnya Kota Blitar berada di zona hijau. Dimana dari jumlah total 651 RT di wilayah setempat sudah memakai metode PPKM dan berjalan optimal. Namun perkembangan di Provinsi, Kota Blitar masih tetap di zona kuning. Saya minta hal ini dievaluasi agar Kota Blitar menjadi zona hijau," imbuhnya.
Wali Kota Santoso menambahkan, kunci utama keberhasilan pengendalian Covid-19 tergantung peran dari semua lapisan bukan hanya peran dari pemerintah. Untuk Ia, mengajak masyarakat agar selalu patuh dan disiplin menjalankan protokol kesehatan saat melaksanakan aktivitas.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Aris Danu |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi