SUARA INDONESIA

Marak Pengambilan Paksa Jenazah Pasien Covid-19, Wabup Bondowoso Instruksikan Tokoh Masyarakat Dilibatkan

Bahrullah - 03 August 2021 | 12:08 - Dibaca 1.56k kali
Pemerintahan Marak Pengambilan Paksa Jenazah Pasien Covid-19, Wabup Bondowoso Instruksikan Tokoh Masyarakat Dilibatkan
Irwan Bachtiar Rahmat Wakil Bupati Bondowoso (Foto Istimewa)

BONDOWOSO - Irwan Bachtiar Rahmat, Wakil Bupati Bondowoso menginstruksikan kepada petugas terkait agar tokoh masyarakat dilibatkan dan memperketat pelaksanaan standard operating procedure (SOP) penanganan pasien Covid-19 di Bondowoso, Jawa Timur.

Hal itu disampaikan  Wabup Irwan karena sering terjadinya pengambilan paksa jenazah pasien Covid-19 di beberapa kecamatan dalam sepekan di Bondowoso.

Seperti diketahui, selama Juli 2021 kemarin total ada tiga kasus ambil paksa jenazah pasien Covid-19. Yakni di Kecamatan Tamanan, Kecamatan Wonosari dan Kecamatan Pujer.

Latar belakang berbeda-beda. Untuk yang di Kecamatan Tamanan, keluarga dan warga temakan hoax bahwa organ tubuh pasien diambil pihak rumah sakit.

Sementara untuk di Kecamatan Wonosari, keluarga menganggap proses pemakaman menggunakan peti tidak sesuai syariat Islam.

"Kami minta kepala desa dan camat dilibatkan, sebab selama ini hanya untuk keluarga. Ini dilakukan agar tidak ada peristiwa keluarga termakan informasi bohong dan pasien dijemput paksa," ujarnya, Selasa (3/8/2021).

Wabup Irwan menyatakan, bahwa kasus di Pujer itu pernyataannya lengkap semua dari pihak keluarga, namun terjadi perebutan janaza.

Dia mengungkapkan, kedepan pemerintah dan aparat kepolisian dalam hal ini Polres Bondowoso, akan lebih mengaktifkan keterlibatan tokoh agama dan tokoh masyarakat. 

"Apalagi saat ini ditemukan varian delta plus," imbuhnya.

Dia mengatakan, keterlibatan tokoh masyarakat perlu terlibat aktif penanganan Covid-18 ini, utamanya mengenai pemulasaraan jenazah pasien Covid-19, sehingga tidak ada lagi penolakan, jemput paksa dan sebagainya.

"Begitu pasien masuk ke rumah sakit, Puskesmas dimanapun. Langkah awal dilakukan Swab PCR atau Swab antigen," kata Wabup.

Apabila yang bersangkutan reaktif atau positif. Maka keluarganya dipanggil dan diajak bicara. Bahwa berdasarkan hasil lab pasien dinyatakan positif.

"Tunjukkan semuanya, kita harus transparan sehingga penanganannya harus menggunakan protokol kesehatan. Harus ada pernyataan, bahwa akan dirawat sesuai protokol kesehatan," pungkasnya. (adv)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Bahrullah
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Pemerintahan

View All
EDISI, 14 NOVEMBER 2024
14 November 2024 - 06:11
EDISI, 14 NOVEMBER 2024
EDISI, 13 NOVEMBER 2024
13 November 2024 - 06:11
EDISI, 13 NOVEMBER 2024
EDISI, 22 OKTOBER 2024
22 October 2024 - 06:10
EDISI, 22 OKTOBER 2024
EDISI, 10 OKTOBER 2024
10 October 2024 - 18:10
EDISI, 10 OKTOBER 2024
EDISI, 08 OKTOBER 2024
08 October 2024 - 05:10
EDISI, 08 OKTOBER 2024