SURABAYA - Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Surabaya melakukan audensi bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang difasilitasi oleh Bakesbangpol Surabaya, Selasa (10/8/2021) kemarin.
Namun, Ketua PC PMII M Fikri Ramadhan merasa kecewa lantaran dalam audensi tersebut ia menganggap OPD Surabaya tidak transparan sama sekali.
Ia menjelaskan, PC PMII Surabaya mengadakan audensi bersama OPD untuk melakukan komparasi data soal bantuan sosial.
"PMII Surabaya hanya ingin melakukan komparasi data dari pemerintah dan data yang sudah dimiliki tim dari PMII Surabaya secara transparansi ketika audiensi," ungkap Fikri, Rabu (11/8/2021).
Ia menyebutkan, pada saat audensi itu perwakilan OPD hanya dihadiri oleh staf bukannya kepala dinas seperti yang diharapkan PC PMII Surabaya.
"Peserta undangan yang hadir bukan kepala dinas melainkan staf yang tidak mengerti data terkait tema audiensi yang di usung oleh PC PMII Surabaya," terangnya.
Menurut kajian yang dilakukan PC PMII Surabaya selama pandemi, pada kenyataannya masih banyak data bansos dari pemerintah yang tidak tepat sasaran.
"Dengan data-data yang telah terkumpul, kita PC PMII Surabaya menemukan banyak data Bansos yang tidak tepat sasaran bagi warga Surabaya yang terdampak pandemi Covid-19," ungkapnya.
Oleh karena itu ia sangat kecewa terhadap OPD Surabaya yang tidak mampu menunjukkan data-data terakit bansos kepada PC PMII Surabaya.
"Lagi-lagi setelah disimpulkan melalui perdebatan yang panjang, ternyata perwakilan dari Pemkot tidak ada yang mempunyai data terkait maksud audiensi dari PMII Surabaya," katanya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lukman Hadi |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi