JOMBANG - Banyaknya serangan hama tikus di areal persawahan memasuki musim tanam ke 2 membuat petani di Jombang was was.
Segala upaya dilakukan. Mulai dengan caya gropyokan, ditembak, dengan gama serta pake alat Josmo digunakan petani untuk mengurangi populasi tikus.
Ditemui di ruang kerjanya, Kepala Dians Pertanian kabupaten Jombang, M Roni membenarkan serangan hama tikus yang membabi buta.
Dirinya juga tidak menampik, banyaknya serangan hama tikus yang ada di kabupaten Jombang yang dimana sebarannya hampir merata di semua kecamatan yang ada di kabupaten Jombang.
"Kebanyakan hama tikus ini memakan benih yang baru disemai maupun padi usia beberapa minggu," terangnya, Rabu (22/06/2022) siang.
Per bulan Januari hingga bulan Mei saja, kata dia, tercatat ada 27 hektare sawah yang diserang tikus dan sebaran tikus diketahui ada di 24 desa .
"Untuk desa di kabupaten Jombang yang paling banyak di serang hama tikus. Yakni,di Desa Tanggungkramat Ploso sebanyak 9 hektare lahan pertanian di desa tersebut serang hama tikus," terangnya.
Roni menambahkan, Selain di Kecamatan Ploso, serangan cukup luas juga tercatat di Desa Kendalsari, Kecamatan Sumobito yang mencatat area seluas 3,5 hektare. ”Selebihnya merata di beberapa desa lain,’’ tambahnya.
Menurutnya, hama tikus adalah permasalahan yang kompleks dan susah mengatasinya.
"Meningkatnya populasi hewan tikus ini, juga disebabkan ketidakseimbangan ekosistem rantai makanan dimana hewan pemangsa tikus ular maupun burung hantu mulai berkurang sehingga populasi tikus cenderung bertambah," imbuhnya.
Lebih jauh Roni menjelaskan, populasi hama tikus yang kian banyak karenakan sistem tanam yang tidak serempak dalam satu hamparan.
"Hal itu menjadikan area jadi jujugan mangsa tikus. ”Beda lagi kalau kita tanam serempak, tentu serangan hama tikus tidak begitu masif,’’ terangnya.
Meski begitu, penanganan hama tikus terus dilakukan sepanjang tahunnya. Sala satunya dengan berbagai upaya dengan pemberian pestisida dan rodentisida juga dilakukan kepada petani yang ada di Jombang.
"Termasuk dengan melakukan langkah pendampingan dari teman-teman PPL dan OPT juga terus kita lakukan setiap fase. Karena setiap fase penanganan hamanya berbeda - berbeda," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi