BOJONEGORO, Meningkatnya pembangunan infrastruktur dalam jangka panjang, ternyata diikuti dengan semakin menurunya angka kemiskinan masyarakat.
Dijelaskan Anwar Mukhtadlo Kepala Bappeda, jika program penanganan angka kemiskinan melalui pembangunan jangka panjang telah membuahkan hasil.
"Sesuai rilis BPS, tahun ini menjadi 12,21%, atau turun 1,06% dari tahun sebelumnya," ucapnya Senin (05/12/2022).
Diungkapkan, Pemkab mempunyai banyak program, baik jangka pendek, menengah dan panjang guna menangani kemiskinan melalui seluruh OPD terkait.
"Satu diantaranya pembangunan secara menyeluruh, diantaranya jalan, jembatan penghubung antar kota," ujarnya.
"Dengan program tersebut, Pemkab berharap kemiskinan dapat diturunkan secara periodik serta terukur," imbuhnya.
Guna diketahui, program jangka pendek, yakni, pogram rantang kasih moe, bansos, BPNT daerah dan santunan duka serta perbaikan kualitas hidup melalui program bansos serta jaminan sosial terpadu.
Program jangka menengah, yakni pemberian akses permodalan melalui KPP, program petani mandiri, revitalisasi pasar guna perkuat kapasitas kelompok masyarakat miskin dalam tingkatkan pendapatan.
Jangka panjang, diantaranya pemberian beasiswa, pembangunan infrastruktur yang diharapkan bisa dirasakan masyarakat secara jangka panjang yang berdampak pda penurunan kemiskinan secara berkelanjutan.
Data dari Bappeda, peningkatan jalan rigid beton mulai tahun 2018 sampai dengan 2022 telah terbangun sepanjang 513,1 km. Selain itu dalam kurun 4 tahun ini untuk meningkatkan konektivitas antar kawasan, telah dilakukan pembangunan dan pelebaran jembatan sebanyak 666 unit. Termasuk jembatan TBB (Terusan Bojonegoro-Blora) dan jembatan TBT (Terusan Bojonegoro-Tuban) masing-masing sepanjang 220 m.(Adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Aji Susanto |
Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi