TUBAN - Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban M Musa mengatakan bakal ada puluhan keterlambatan penyelesaian proyek. Hal itu disampaikan setelah melakukan monitoring dan memantau langsung kegiatan-kegiatan proyek di sejumlah titik.
“Hasil monitoring, kita memperkirakan ada puluhan proyek fisik tidak akan tuntas di akhir tahun ini,” terang Musa, Rabu (7/12/2022).
Atas kondisi itu, Musa meminta dinas terkait untuk melakukan evaluasi dan perencanaan pembangunan lebih detail baik tahap awal sampai akhir. Dengan begitu, harapannya setiap kegiatan yang dilaksanakan sesuai target awal.
“Jika kegiatan proyek tahun ini tak selesai, maka yang dirugikan adalah masyarakat,” katanya.
Pria yang menjabat Ketua DPD Partai Hanura Kabupaten Tuban ini menyatakan, akan terus melakukan pengawasan dan mengawal realisasi kegiatan proyek infrastruktur yang ada di Tuban.
Termasuk, mengingatkan pihak ketiga atau pemenang lelang agar memperhatikan kualitas bangunan dan pekerjaannya jangan asal-asalan.
“Kita berharap rekanan tidak asal-asalan, yang artinya mengejar asal tuntas pekerjaan, tapi harus diimbangi dengan kualitas konstruksi. Jika ada rekanan yang nakal harus diambil tindakan tegas,” jelas Musa.
Musa menegaskan proyek pembangunan yang ada kendala ini bukan semata-mata kesalahan kontraktor. Namun begitu, ada sejumlah lelang proyek yang sering dilakukan di akhir tahun.
“Temuan-temuan ini akan kita jadikan catatan untuk bahan evaluasi terhadap eksekutif (bupati, red) agar kedepannya lebih baik lagi,” jelas Anggota Fraksi PKB DPRD Tuban itu.
Sementara itu, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky mengatakan, semua kegiatan pembangunan ini masih terus berprogres. Termasuk, semua kegiatannya dilakukan berdasarkan ketentuan yang berlaku.
“Intinya, semuanya berdasarkan ketentuan berlaku,” ujar Lindra sapaan akrabnya.
Lindra menuturkan, pihaknya optimis dan berharap semua pembangunan bisa selesai di akhir tahun ini. Namun begitu, karena cuaca dan sebagainya menjadi faktor utama untuk menyelesaikan pembangunan-pembangunan yang ada.
"Kita doakan semoga tepat waktu (proyek pembangunan, red), kalau misalnya tidak tepat waktu pun sudah ada ketentuan yang berlaku,” jelasnya.
Lebih lanjut, Lindra menyampaikan semua pembangunan harusnya diselesaikan tepat waktu. Tetapi, bupati menegaskan ada faktor-faktor tertentu yang menyebabkan pembangunan membutuhkan waktu yang lebih ekstra.
“Salah satu faktor itu ada cuaca, misalnya hujan dan apalagi konstruksi ada masanya sendiri,” pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Irqam |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi