TUBAN - Penyelesaian tiga proyek revitalisasi di Kabupaten Tuban, yakni Rest Area, GOR, dan Alun-alun, yang dijadwalkan Desember 2022, mundur dari rencana awal. Meski molor, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) tidak melakukan pemutusan kontrak kepada kontraktor, melainkan memilih memberikan bonus perpanjangan waktu 50 hari untuk menyelesaikan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (DPUPR dan PRKP) Tuban Agung Supriyadi mengatakan, hingga saat ini belum ada pemutusan kontrak kepada sejumlah kontraktor yang pengerjaannya molor.
"Belum ada (pemutusan kontrak, red), oleh PPK masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Bila setelah diberi kesempatan maksimal 50 hari masih belum selesai, maka akan diputus kontrak," kata Agung Supriyadi dikutip suaraindonesia.co.id, Senin (9/1/2022).
Agung sapaan akrabnya menyebut bahwa Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Konsultan Pengawas setiap hari terus memantau pengerjaan di tiga proyek yang molor tersebut.
"Harapannya sebelum 50 hari tambahan waktu bisa dituntaskan," ucap Agung.
Data yang dihimpun, revitalisasi Rest Area ini menelan biaya APBD 2022 Rp 8,3 miliar yang dikerjakan CV Karya Nabila Teknik. Selain itu, proyek itu juga mendapat tambahan dana sebesar Rp 1,9 miliar dari P-APBD.
Sedangkan pada proyek revitalisasi GOR menghabiskan anggaran Rp 8,9 miliar dan dikerjakan CV Bram Kontruksi. Kemudian proyek revitalisasi Alun-alun pada sisi utara menelan anggaran sebesar Rp 1,9 miliar, dikerjakan oleh CV Bhaskara Djaya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Irqam |
| Editor | : Irqam |
Komentar & Reaksi