BANYUWANGI - Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Ruliyono, mendesak eksekutif secara serius menangani persoalan banjir.
Menurutnya, banjir yang terjadi baru-baru ini di wilayah perkotaan dan beberapa daerah lain di Banyuwangi, sudah semakin parah.
Ia tidak bisa membayangkan jika perkara banjir ini tidak tertangani dengan baik. Kemungkinan yang akan terjadi antara 10 sampai 15 tahun mendatang, wilayah perkotaan bisa tenggelam.
"Kami sudah sering kali mengingatkan kepada Pemkab Banyuwangi, agar menyiapkan solusi jangka panjang atas bencana banjir tersebut," ucapnya, Senin (13/2/2023).
Politisi sekaligus Ketua DPD Partai Golkar Banyuwangi ini mengatakan, banjir yang terjadi itu tidak hanya disebabkan karena curah hujan tinggi.
Ia mengklaim, bencana banjir ini dikarenakan adanya alih fungsi lahan di hulu. Sehingga daya tampung air hujan semakin berkurang.
Sementara di bagian hilir, kini banyak lahan persawahan produksi yang juga beralih fungsi menjadi perumahan.
Ditambah sarana dan prasarana seperti saluran drainase di wilayah perkotaan yang kurang lancar akibat endapan sedimen. Sehingga air meluber ke jalanan dan rumah-rumah warga.
"Drainase sudah banyak dibangun pemerintah, tapi di lapangan terkesan tidak dirawat. Coba perintahkan lurah maupun kades untuk kegiatan pembersihan rutin misal satu bulan sekali," ujarnya.
Ruli meminta pemerintah daerah segera merekonstruksi sistem drainase atau membuat sumur resapan air untuk meminimalisir faktor risiko penyebab banjir di wilayah perkotaan.
"Jika drainase kapasitasnya tidak diperbesar, aliran air ketika hujan dengan intensitas tinggi akan meluber ke jalan dan pemukiman warga, itu sudah sering terjadi di kota Banyuwangi," tuturnya.
Ia meminta eksekutif juga segera melakukan normalisasi sungai dan drainase serta penataan sistem pembuangan air yang lebih baik.
"Sungai yang melintas di perkotaan menyempit di hilir akibat sedimentasi dari erosi di bagian hulu. sehingga perlu dilakukan pengerukan sedimen agar aliran sungai menjadi lancar," ucapnya.
Disisi lain, Ruli juga meminta agar pekerjaan rekonstruksi jalan mengedepankan kualitas. Sebab, jalan raya di Banyuwangi tidak sedikit yang berlubang imbas tergerus air hujan.
"Dampaknya sudah banyak, seringkali terjadi kasus kecelakaan akibat jalan berlubang ini. Sehingga harus betul-betul diperhatikan oleh pemerintah," ungkapnya.
Ruli berharap, beberapa poin penting yang disampaikan tersebut sebagai bentuk imbauan dan tawaran solusi permanen kepada pemerintah daerah.
Ia mengaku turut prihatin atas musibah banjir yang melanda wilayah perkotaan Banyuwangi selama tiga hari berturut-turut.
"Jangan sampai banjir yang akan datang menyebabkan korban jiwa dan menimbulkan banyak kerusakan. Sehingga pengurangan risiko bencana sangat diperlukan," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi