JOMBANG - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang membuka kegiatan workshop pengembangan kebudayaan yang di adakan di pendopo Desa Bakalanrayung,Kecamatan Kudu ,Kabupaten Jombang, Rabu (15/02/2023) kemarin.
Dalam kegiatan workshop tersebut dibuka langsung oleh Senen ,S.Sos ,Msi, selaku kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Jombang didampingi Kabid Kebudayaan Disdikbud Jombang Dian Yunita Sari bersama narasumber workshop Hartono dan Nasrullah ( cak nas ) selaku pemerhati budaya Jombang
Ketua panitia workshop macapat,Kabid Kebudayaan Disdikbud Jombang Dian Yunita Sari mengatakan, kegiatan workshop ini ,di ikuti oleh perwakilan 70 guru dari sekolah dasar negeri di kecamatan,Ploso , Kabuh, Kudu dan Ngusikan.
Dasar dari kegiatan workshop macapat ini adalah program pengamalan kebudayaan pada kegiatan perlindungan pemanfaatan obyek kemajuan kebudayaan yang ada di kabupaten Jombang.
" Tujuannya adalah para guru memahami tentang pembelajaran macapat .Agar guru paham dan bisa belajar bersama dimana tembang macapat yang selama ini ,menjadi momok bagi guru maupun siswa di sekolah akhirnya familiar dengan tembang macapat," terangnya.
Dian menjelaskan,dengan adanya workshop ini guru bisa memberikan ilmunya ke pada para siswa untuk di ajarkan sehingga tembang macapat ini tidak bisa di kenal dan menjadi sesuatu yang tidak asing lagi bagi para siswa karena regenerasi yang paling utama itu pada anak siswa di sekolah dasar.
" Dengan kegiatan ini kami ,berharap tembang macapat ini bisa menjadi aikon di kabupaten Jombang dan bisa mendukung projek penguatan profil penguatan pancasila (P5) bagi guru di sekolah.
"Kebetulan di kecamatan Kudu ada wisata sendang Made, dimana nanti sendang Made merupakan pontesi wisata yang sedang kamu upayakan menjadi second opinion setelah wonosalam," pungkasnya.
Dikonfirmasi setelah acara ,Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang mengatakan, bahwa pengembangan budaya macapat adalah salah satu tujuan untuk melestarikan budaya macapat kepada para pendidik yang ada di kabupaten Jombang.
"Kedua mewariskan kepada generasi muda khususnya anak sekolah dasar diharapan para guru setelah melakukan workshop ini bisa mengajarkan kepada peserta didik di sekolah masing masing," terangnya.
Senen mengatakan,kegiatan workshop ini merupakan pengembangan kebudayaan tembang macapat yang diadakan selama 2 hari dan di mulai acara pukul 08.00 wib sampai pukul 15.30 wib dan di ikuti 4 kecamatan di wilayah Utara Brantas.
"Selama pelatihan workshop, para peserta di ajarkan mulai mengenal titi laras, belajar bersuara yang di atur dengan gamelan,belajar cengkok membuat suatu tembang manjadi indah, artikulasi dan intonasi macapat tata teknik pentas dan tanya jawab dan evaluasi seputar kegiatan workshop kebudayaan,"urainya.
Senen menambahkan,dalam rangka membawa jatidiri bangsa kita ,dengan banyaknya aneka ragam dimana banyak filosofi nya kebudayaan yang di miliki bangsa Indonesia yang ada di Jawa harapan kami khususnya agar bisa dilestarikan bagi generasi muda .
"Kebudayaan macapat ini sebagi karakter orang Jawa sebagai kebudayaan yang ada di Jawa ini termasuk melestarikan budaya , "pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Lukman Hadi |
Komentar & Reaksi