SUARA INDONESIA

Kerajinan Anyaman Pandan di Kabuh Jombang Semakin di Minati Pembeli

Gono Dwi Santoso - 05 April 2022 | 13:04 - Dibaca 4.43k kali
Peristiwa Daerah Kerajinan Anyaman Pandan di  Kabuh Jombang Semakin di Minati Pembeli
Tampak para ibu di dusun Karanggebang Desa Munungkerep Kecamatan Kabuh Kabupaten Jombang,sedang membuat kerajinan tas dari bahan daun pandan berduri , Senin (04/04/2022)
JOMBANG - Anya Craft Sentral Pengrajin anyaman pandan di Dusun Karanggebang Desa Munungkerep, Kecamatan Kabuh,  Kabupaten Jombang, semakin diminati pembeli karena inovasinya terus berkembang seiring berkembangnya teknologi membuat kerajinan ini tembus hingga pelosok negeri dan semakin dicari, Senin ( 4/4/2022). 

Anyaman pandan di Anya Craft untuk melihat pembuatan anyaman pandan berduri yang sudah di kerjakan warga sejak puluhan tahun silam. 

Di Desa Munungkerep ini bahan baku anyaman pandan sangatlah melimpah dibuktikan sepanjang jalan berjejer pohon pandan berduri. 

Ditemui di gerai miliknya Anya Craft , Nurhadi (31) bapak 1 anak ini mengatakan kepada media Suara Indonesia.co.id, bahwa di Desa Munungkerep, ada sekitar 100 pengrajin anyaman dari daun pandan berduri binaannya dan mayoritas adalah  ibu rumah tangga. 

Kerajinan anyaman pandan di tempatnya di banderol paling murah Rp 7 ribu hingga sampai 75 ribu rupiah. 

"Untuk kerajinan yang paling di minati pelanggan adalah tas ,sandal, sandal hotel ,kotak hantaran,serta bantal dari daun pandan produk nya banyak ada tempat tisu serta kerajinan dari daun pandan lainya," tambahnya. 

Nurhadi bercerita, awal mula memulai usaha ini sudah hampir 2 tahun pada waktu itu saat Pandemi Covid-19.Dimana banyak pengrajin ayaman tikar pandan di tempatnya banyak yang gulung tikar akibat badai covid 19. 

"Akhir nya saya memikirkan gimana caranya agar usaha anyaman pandan ini tetap eksis akhirnya berinovasi seperti sekarang ini," terangnya. 

Karena kegigihannya, omzet usaha Nurhadi selama satu bulan dikisaran Rp 15 juta per bulan. 

Untuk pangsa pasar anyaman pandan sendiri cukup beragam, mulai dari kota Jombang, Malang, Surabaya, Sidoarjo, Bali, Kalimantan, Papua. 

"Bahkan, kemarin kerja sama dengan stand di sirkuit Mandalika," papar Nurhadi. 

Nurhadi berharap, ada peran serta dalam pemerintah untuk bisa membantu mensuport kerajinan UKMnya. 

Dimulai dari modal serta pemasaran, karena pihaknya merasa masih terkendala dengan pemasaran Inovasi produk dan sarana, sehingga pengerjaannya memakan waktu yang lama. 

"Kalau bahan baku kami melimpah , semoga pemerintah untuk lebih peduli, agar kerajinan anyaman pandan ini tidak punah dan tetap eksis, sehingga warga sekitar bisa merasakan manfaat dari usaha yang kami bangun selama ini," tandasnya. 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya