Mojokerto - Suyanto salah satu orang tua siswa MAN 2 Mojokerto membenarkan tidak ada penahanan ijazah. Ia juga menampik jika ijazah anaknya ditahan oleh madrasah.
Orang tua dari Muhammad Farhan Rosyidin mengaku memang memilih belum mengambil tanda bukti kelulusan karena merasa masih memiliki kewajiban yang belum diselesaikan.
’’Saya membawa surat keterangan keringanan dan pihak madrasah malah membantu dengan memberikan pembebasan seluruh kewajiban anak saya," ungkapnya.
Ia mengaku mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dari tempat kerjanya. Alhasil ia kesulitan perekonomian sehingga membiayai sekolah Farhan.
"Kami kena musibah, di PHK diperusahaan. Sehingga kesulitan membiayai ujian dan tugas-tugas anak saya Farhan. Alhamdulillah kami diberi toleransi oleh pihak MAN 2 Mojokerto," ujarnya.
Saat ini Ijazah Farhan sudah dapat diambil tanpa membayar uang sepersenpun. Semua biaya dan tanggungan Farhan di bebaskan oleh pihak madrasah.
"Biaya-baiaya atau tanggungan anak kami semuanya dibebaskan oleh MAN 2 Mojokerto. Sama sekali tidak dipersulit bahkan kami dilayani dengan baik,’’ jelasnya.
Sementara itu, Farhan, siswa alumni kelas XII jurusan Agama juga menuturkan ia tidak merasa ijazahnya ditahan oleh pihak madrasah. Farhan dan bapaknya mengucapkan ucapan terimakasih kepada pihak MAN 2 Mojokerto.
"Tidak ditahan mas, saya juga dapat toleransi karena orang tua saya dapat PHK. Saya juga mengajukan keringanan, alhamdulillah juga ijazah saya sudah diambil. Kami sampaikan terimakasih kepada sekolah," terangnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Mohamad Alawi |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi