JAYAPURA, Suaraindonesia.co.id - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jayapura yang berada di areal Kompleks Perkantoran Kantor Bupati Jayapura terbakar pada Jumat, (01/09/2023) malam sekitar pukul 22.44 WIT.
Sejumlah wartawan hendak melakukan peliputan kejadian tersebut, namun dihadang salah oleh salah satu oknum Satpol PP Kabupaten Jayapura dan melarang awak media meliput kebakaran kantor pemerintahan tersebut.
"Siapa itu, mundur, mundur," tanya salah satu oknum anggota Satpol PP kepada sejumlah awak media.
Saat itu juga, wartawan media online pun menjawab. "Kami wartawan, mau liput kebakaran di kantor Kementerian Agama yang terbakar," ucap salah satu wartawan.
Tak lama oknum anggota Satpol PP ini pun membalas ucapan wartawan. "Biar ko mau wartawan kah, siapa kah, tra bisa masuk kesini. Ko mau wartawan kah, wartawan makan pantat saja," ucapnya.
Oknum anggota Satpol PP itu tidak menjelaskan secara rinci alasan mengapa wartawan dilarang meliput dan mendekati masuk areal lokasi kebakaran.
Namun berdasarkan pantauan dan informasi yang diperoleh para wartawan, oknum anggota Satpol PP ini dalam pengaruh minuman keras (Miras).
Awalnya, Kepala Satpol PP Kabupaten Jayapura Kris Tokoro juga sempat melarang orang masuk mendekati areal lokasi kebakaran.
Namun saat awak media menjelaskan, bahwa sejumlah wartawan sedang ingin meliput musibah kebakaran, akhirnya kasatpol PP pun memberikan ijin dan mempersilahkan awak media untuk meliput.
"Adik, maaf ya dan tra usah kasi masuk di hati yang tadi," ungkapnya.
"Siap bapa, oke bapa. Tapi, tra boleh begitu anggota bapa lagi," seru para wartawan.
Di lain hal, awak media hanya bisa melihat kantor Kemenag Kabupaten Jayapura dari arah samping sembari memantau mobil water cannon milik Polres Jayapura dan mobil Damkar Kabupaten Jayapura melakukan pemadaman.
Diketahui sampai pukul 00.15 WIT, kobaran api sudah mulai mengecil. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui pasti penyebab kebakaran yang melanda kantor kemenag itu. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Otinus Erwin Y |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi