SUARA INDONESIA

Paslon Niat Dirikan Perusahaan Daerah untuk Jamin Kepastian Harga Pasca Panen yang Menguntungkan Petani

Syaifuddin Anam - 08 November 2020 | 16:11 - Dibaca 1.79k kali
Politik Paslon Niat Dirikan Perusahaan Daerah untuk Jamin Kepastian Harga Pasca Panen yang Menguntungkan Petani
Bu Min ikut panen di lahan milih petani

GRESIK - Paslon nomor urut 2 Fandi Akhmad Yani- Aminatun Habibah (Niat) menjamin kepastian harga pasca panen produk pertanian di kabupaten Gresik sampai musim tanam.

Hal itu disampaikan paslon Niat usai mendapat keluhan dari para petani saat kampanye blusukan di sejumlah desa di kecamatan Manyar, Minggu (08/11/2020). 

Melalui program Gresik Agropolitan, Cabup Milenial ini menjamin kepastian harga semua produk pertanian. Antara lain produk pertanian pangan, perikanan, peternakan dan holtikultura di areal seluas 67.900 hektar di kabupaten Gresik melalui subsidi pemerintah kabupaten nantinya. 

"Jika Niat jadi, kami akan buat plafon harga agar produk pertanian pasca panen yang harganya di bawah plafon nantinya akan dibeli pemerintah kabupaten Gresik lewat program Gresik Agropolitan sesuai harga plafon supaya petani tetap bisa untung pasca panen," kata Gus Yani dihadapan para petani. 

Saat memasuki masa tanam stok gabah para petani mulai menipis, sehingga persediaan beras juga menipis lantaran gabah maupun beras petani diborong oleh spekulan sejak pasca panen dan ditimbun sampai musim tanam. 

Hal ini berdampak bagi para petani karena petani tidak bisa menjual beras lagi di pasaran saat musim tanam. Oleh sebab itu, paslon Niat nantinya akan mengatasinya dengan cara membeli gabah maupun beras tersebut melalui pendirian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) berstatus Perusahaan Daerah (PD) untuk bidang pertanian. 

Dijelaskan Cawabup perempuan, Bu Min, pemerintah kabupaten Gresik nantinya bisa memanfaatkan dana subsidi untuk membeli gabah hasil panen para petani. Maka, bila harga gabah yang semula dipatok Rp 4.000 per kilogram, nantinya dibeli pemerintah kabupaten Gresik dengan harga Rp 5.000 sampai Rp 6.000 per kilogram.

"Dengan pola ini, maka ada kepastian harga karena pemerintah kabupaten bisa menjaga harga gabahnya yang bisa menguntungkan petani. Dana tersebut juga bisa dirasakan langsung oleh petani, karena yang diinginkan oleh mereka ialah melindungi harga pasca panen," jelasnya. 

Selain masalah ketidakpastian harga pasca panen, persoalan yang kerap dihadapi para petani ialah masalah kelangkaan pupuk saat memasuki masa tanam. Oleh karena itu melalui program Gresik Agropolitan, Bu Min menjamin ketersediaan pupuk bagi para petani di Kabupaten Gresik. 

"Masalah ketersediaan pupuk saat petani memasuki masa tanam, kami akan berikan jaminan tidak akan ada kelangkaan pupuk melalui program Gresik Agropolitan," tandasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Syaifuddin Anam
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya