BANYUWANGI - Video berdurasi 1 menit 48 detik beredar di media sosial. Isi video tersebut terlihat seorang Panwascam perempuan sedang melakukan penertiban yang diduga kegiatan kampanye salah satu Paslon di Pilkada Banyuwangi, Selasa (10/11/2020).
Informasi yang dihimpun, perempuan ini bernama Catur Maryati. Ia merupakan ketua Panwascam di Kecamatan Genteng.
Dalam video tersebut, Catur Maryati menyampaikan, kegiatan pentas seni yang dihadiri oleh Calon Bupati Banyuwangi Nomor Urut 1 Yusuf Widyatmoko ini dilarang oleh aturan. Ia juga meminta agar Yusuf meninggalkan tempat tersebut.
"Kepada Paslon 1 Pak Yusuf untuk meninggalkan tempat ini, karena acara pentas seni termasuk acara yang dilarang sesuai aturan," katanya dalam video tersebut.
"Tadi panitia sudah saya kasih SP (Surat Peringatan) loh ya. Karena ini salah satu yang dilarang, mohon bapak pengertiannya. Tunjukkan kalau paslon 1 bisa tertib. Acara dilanjut monggo, tetapi Paslonnya bisa melanjutkan perjalanan ngeh," sambungnya, sesuai isi video tersebut.
Seketika itu, setelah Panwascam tersebut usai berbicara, ia langsung dikerumuni oleh massa yang berada di lokasi. Terlihat perempuan ini digiring meninggalkan pentas acara.
Sementara Koordiv Hukum, Humas dan Data Informasi Bawaslu kabupaten Banyuwangi, Hasyim Wahid mengatakan, bahwa pihaknya mendapatkan sejumlah potongan video terkait pembubaran yang diduga kegiatan kampanye salah satu Paslon di Kecamatan Genteng.
Menanggapi hal tersebut, kata dia, Bawaslu tentu menggunakan prinsip kehati-hatian dalam melakukan segala upaya penanganan pelanggaran.
"Kami hari ini melakukan investigasi, klarifikasi, sekaligus kemudian konfirmasi ke Kecamatan Genteng untuk kemudian mendapatkan gambaran utuh agar sebenarnya apa yang sedang terjadi itu bisa didapatkan," tuturnya saat dikonfirmasi terpisah.
Disampaikannya, dari data yang nantinya didapatkan oleh Bawaslu, akan dilakukan pertimbangan untuk mengambil langkah selanjutnya. Karena sampai hari ini masih dilakukan investigasi bersama Komisioner Bawaslu Banyuwangi lainnya.
"Jadi kronologisnya seperti apa, terus siapa saja yang ada di lokasi, apakah kemudian kejadiannya benar seperti itu. Hari ini tim sedang melakukan proses pengumpulan data-data itu semua," tandasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
| Editor | : |
Komentar & Reaksi