KABUPATEN BANDUNG, Lembaga Survey Indonesia (LSI) Network Denny JA merilis hasil survei penilaian publik terhadap calon bupati dan wakil bupati kabupaten Bandung. Hasil survei tersebut mendapati bahwa pasangan calon Dadang Supriatna -Sahrul Gunawan menjadi kandidat yang paling memiliki elektabilitas tinggi dan perhatian kepada masyarakat kabupaten Bandung.
"Paslon No urut 3, Dadang Supriatna - Sahrul Gunawan dinilai sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati yang disukai oleh masyarakat kabupaten Bandung dan mengantongi modal kemenangan besar dengan elektabilitas cukup tinggi (45.9%), pasangan Kurnia Agustina - Usman Sayogi ( 28,9%). Sementara, pasangan Yena Iskandar – Atep Rizal hanya 13,4%," kata Peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA/ Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Network Denny JA, Toto Izul Fatah, dalam keterangan di Bandung, Minggu (15/11/2020)
Peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA/ Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Network Denny JA, Toto Izul Fatah mengatakan survey dilakukan pada 2- 6 November 2020 dengan menggunakan metode standar, yakni multistage random sampling, wawancara tatap muka dan jumlah responden 440, dengan margin of error 4,8%.
"Potensi kemenangan pasangan yang diusung, antara lain, PKB, Nasdem, Demokrat, PKS dan sejumlah parpol non kursi ini terpotret dari beberapa variable penting dalam survei. Misalnya, dukungan unggul yang relatif merata di hampir semua segmen demografis seperti gender, usia, suku, agama, Ormas, tingkat pendidikan, penghasilan, profesi, bahkan pemilih parpol," kata Toto
Ditambahkan, Keunggulan pasangan DS-Sahrul ini juga terpotret merata di hampir seluruh daerah pemilihan (dapil). Kecuali, dukungan cukup kompetitif dengan pasangan Kurnia-Usman yang di usung Partai Golkar di dapil 5. Yaitu, Majalaya, Paseh, Ibun dan Solokanjeruk.
Faktor lain yang bisa mengantar pasangan DS-Sahrul terpilih menjadi bupati dan wakil bupati kabupaten Bandung ini karena secara personal, DS sudah mengantongi pemilih yang berkategori strong supporter (pemilih militan yang tak akan berubah sampai hari H pemilihan), yaitu sekitar 24,5%. Disusul Kurnia Agustina 18,0% dan Yena Iskandar Masoem 5,0%.
"Masih ada pemilih soft supporter yang cukup besar, yaitu 52,2%. Pemilih yang seperti itu biasa disebut dengan lahan tak bertuan. Yaitu pemilih yang masih bisa diperebutkan oleh siapa saja," Ungkap toto
"Hanya Tsunami politik dan money politic yang bisa mengubah peta dukungan secara drastis. Bahkan, bisa membuat hasil survei meleset jauh,"
Memang peluang menang lebih lebih besar pasangan DS-Sahrul, karena baik calon bupati maupun wakilnya saling mengisi satu sama lain, bukan saja tingkat kesukaan yang tinggi, juga elektabilitas yang tinggi juga. Misalnya, pada elektabilitas personal DS yang 40,0%, tapi begitu dipasangkan dengan Sahrul melesat ke 45,9%
"Sebaliknya dengan Kurnia Agustina yang secara personal memiliki elektabilitas 27,5, tapi begitu dipasangkan dengan Usman Sayogi, hanya naik 1% saja, yaitu 28,9%,"
Sementara, pasangan yang lain, Yena-Atep, pengenalannya tak berbanding lurus dengan kesukaan. Misalnya, Atep cukup populer dengan 73%, tapi sebagai wakil tak banyak menyumbang elektabilitas saat dipasangkan dengan Yena yang tingkat pengenalannya baru 49%.
Dalam kontek prilaku pemilih di kabupaten Bandung, mayoritas (80,0%) publik memilih lebih karena pertimbangkan personal atau sosok calonnya. Hanya 16% saja yang memilih karena pertimbangan partai pengusung.
"Begitu juga terjadi pada peran bupati incumbent yang istrinya maju sebagai bupati. Dadang Naser yang memiliki tingkat kepuasan terhadap kinerjanya yang cukup tinggi, diatas 70%, ternyata tak mampu dikonversi dalam bentuk suara dukungan publik kepada istrinya, Kurnia Agustina,"pungkasnya
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Satria Galih Saputra |
Editor | : |
Komentar & Reaksi