GRESIK - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Gresik nomor urut 02, Fandi Akhmad Yani - Aminatun Habibah (Niat) menjanjikan masyarakat Gresik cukup menggunakan e-KTP untuk mendapatkan pelayanan maksimal di program Gresik Baru jika ia terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati pada pilkada 9 Desember mendatang.
Hal itu dipaparkan dalam debat perdana yang di gelar Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Gresik yang disiarkan secara langsung di Stasiun Televisi Swasta Jawa Timur, Jum'at malam (20/11/2020). Gus Yani menjawab paparan paslon Moh. Qosim - Asluchul Alif (QA) saat menjanjikan dengan sejumlah kartu untuk menyelesaikan beragam persoalan di kabupaten Gresik.
"Kita punya e-KTP, ini bisa diakses kapan saja oleh siapa saja karena sudah elektronik. e-KTP ini menunjukkan masyarakat bisa mendapatkan pelayanan pendidikan, beasiswa, kesehatan secara gratis hanya dengan e-KTP saja," kata pria yang disapa Gus Yani dalam debat pertama.
Debat publik perdana ini bertema "Menyelesaikan persoalan daerah meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat". Kedua calon sama-sama mendapat pertanyaan dari panelis tentang upaya pemerintah nantinya mengatasi ekonomi yang lumpuh dampak pandemi covid-19. Gus Yani mengakui, bahwa pandemi covid-19 membuat semua menghadapi ketidakpastian, sehingga perlu adanya pemulihan ekonomi.
"Pemerintah akan lebih hadir kepada masyarakat dengan mendorong usaha di rumah masing-masing, dan ini belum tersentuh oleh pemerintah sebelumnya," kata Gus Yani menjawab pertanyaan panelis.
Sementara Cawabup nomor 2 Aminatun Habibah atau akrab disapa Bu Min menambahkan bahwa jika dirinya terpilih akan ada penambahan modal Rp10 juta buat anak muda kreatif yang sudah bergerak di sektor kewirusahaan di Gresik.
"Kami juga akan meningkatkan ekonomi dengan mendorong usaha ibu-ibu, sebab kami punya program Bunda Puspa, ini khusus untuk kaum perempuan dengan diberikan pendampingan, pelatihan dan modal untuk meningkatkan ekonomi sekaligus mensupport pemasarannya," kata Cawabup perempuan pertama di Gresik ini.
Selanjutnya di sektor pendidikan, Bu Min yang merupakan Kepala Sekolah SMK Assa’adah itu merasakan betul dinamika dunia pendidikan antara sinergi pemerintah dengan tenaga pendidik di Gresik. Sejauh ini Bu Min melihat bahwa peran tenaga pendidik yang menjadi ujung tombak pembangunan pendidikan yang berkualitas belum disentuh pemerintah secara maksimal.
“Kami menginginkan nantinya ada pelatihan untuk peningkatan SDM tenaga pendidik yang difasilitasi pemerintah Kabupaten Gresik. Tentu gaji mereka yang rendah baik guru non PNS atau honorer K2 maupun yang belum disertifikasi akan kami naikkan,” sahut Bu Min saat menjawab pertanyaan Cabup Qosim.
Dalam closing debat, Gus Yani dan Bu Min mengajak masyarakat Gresik yang memiliki hak pilih agar tidak golput untuk menentukan pilihannya pada paslon nomor 2 demi masa depan Gresik 5 tahun kedepan. Pihaknya juga berpesan bahwa majunya menjadi Cabup dan Cawabup bukan kehendak pribadi atau kelompok tapi atas dorongan para Ulama, Kyai dan Masyarakat di Gresik.
"Kami harap masyarakat Gresik tidak golput. Pilihan anda menentukan masa depan Gresik 5 tahun kedepan. Pasangan Niat ink maju nyalon bukan kehendak saya dan Bu Min melainkan ini perintah Kyai, karena kami santri maka kami wajib takdzim dengan guru kami," pesan Gus Yani di akhir debat.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Syaifuddin Anam |
Editor | : |
Komentar & Reaksi