SUARA INDONESIA, MALANG- Dalam upaya mendoakan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Ganjar Pranowo - Mahfud MD pada Pemilu 2024, Sahabat Ganjar menggelar Sholawat Kebangsaan spesial dengan pendiri mafia sholawat KH.Muhammad Ali Shodiqin atau yang lebih akrab disapa Gus Ali Gondrong, Ketua umum Sahabat Ganjar Gus Nahib Shodiq, Caleg Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Asandra Salsabila untuk DPR RI, Makhrus Sholeh untuk Provinsi dan dihadiri oleh ulama dan tokoh masyarakat sekitar di Jalan Stadion Barat, Kelurahan Turen, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Senin (11/12/2023).
Para warga dan para komunitas pecinta Mafia Sholawat tak hanya dari Malang Raya akan tetapi juga dari daerah Jawa Timur lainnya seperti Probolinggo, Pasuruan dengan suka cita mendatangi lokasi Sholawat Kebangsaan di Stadion Gunung Kembar Turen, Kabupaten Malang.
Caleg DPR RI Asandra Salsabila mengajak semua berdoa untuk mendapat pemimpin yang amanah. "Semoga Bapak Ganjar dan Mahfud menang terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden. Dan mari menciptakan masa depan yang lebih baik," ujar Asandra.
Gus Ali Gondrong mengawali Sholawat Kebangsaan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Lagu Hymne Syukur, Ya Lal Wathon. Kemudian membacakan maulid.
Tak lupa juga Gus Ali mendoakan Asandra Salsabilah dan Mahrus Sholeh terpilih menjadi anggota legislatif.
Dalam kesempatannya, Gus Ali Gondrong juga mengajak semua yang hadir menjaga persaudaraan dan persatuan menjelang Pemilu 2024.
" Inget pesen pak Ganjar ,dimana beliau selalu bilang Pemilu itu 5 tahun sekali, ojolali (jangan lupa). Seduluran selawase (persaudaraan selamanya)," ucap Gus Ali Gondrong, Senin (11/12/2023).
Menurut Gus Ali Gondrong, berbeda pilihan dalam Pemilu itu hal biasa. Yang terpenting adalah bagaimana tetap menjaga persaudaraan dan persatuan.
"Sampean presiden pilih Pak Prabowo boleh, Pak Anies Baswedan boleh, tapi Pilih Pak Ganjar sami kalih Kulo (sama dengan saya.red)," pungkasnya.(*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Aditya Mahatva Yodha |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi