SUARA INDONESIA

Petugas KPPS Banyak yang Sakit Diduga Akibat Kelelahan, Ini Harapan Dinkes Kota Bandung kepada KPU

Sugiyanto - 19 February 2024 | 18:02 - Dibaca 1.70k kali
Politik Petugas KPPS Banyak yang Sakit Diduga Akibat Kelelahan, Ini Harapan Dinkes Kota Bandung kepada KPU
Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, bersama jajarannya saat takziah ke rumah almarhum Jajang Safaat, Ketua KPPS 18 Kelurahan Pasirwangi, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (17/2/2024). (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, BANDUNG - Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) banyak yang sakit, diduga akibat kelelahan setelah menjalankan tugas di hari pencoblosan, Rabu 14 Februari 2024. Bahkan sampai ada yang meninggal dunia.

Mengantisipasi hal serupa agar tidak kembali terjadi, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Anhar Hasian, berharap ada perbaikan dalam sistem pembagian tugas kepada KPPS dalam pelaksanaan pemilu, khususnya terkait kesehatan agar mereka tetap fit dalam menjalankan tugas.

"Tadi Pak RW mengeluhkan jika caranya begini tetap saja akan banyak yang sakit. Saya pikir masuk akal," ucap Anhar Hadian, belum lama ini.

Selain itu, ia juga meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mewajibkan para petugas KPPS mengedepankan kesehatan, salah satunya sarapan sebelum melaksanakan tugas.

"Jaga kondisi badan, salah satunya saya meminta KPU mewajibkan mereka (petugas KPPS) sarapan. Karena dari situ mulai tidak dirasa, ketika pencoblosan sore baru terasa mual segala macam," ucapnya.

Anhar menjelaskan, pekerjaan para petugas KPPS baru selesai sekitar pukul 03.00 atau 04.00 WIB. Artinya begadang, sehingga kurang waktu istirahat.

"Apakah bisa dilaksanakan menjadi dua hari? Hari pertama untuk pencoblosan, hari kedua perhitungan, misalnya. Saya kurang paham secara aturan bagaimana, tapi dari sisi kesehatan melihat kalau sistemnya masih seperti ini berat. Sesehat apapun orang kalau harus begadang apalagi dengan tekanan," ujarnya.

Namun, sesuai SOP, ia telah mengatur para kepala puskesmas agar memeriksa seluruh petugas pemilu. "Saya sudah meminta seluruh Kepala Puskesmas mengecek lagi seluruh anggota KPPS untuk memastikan kesehatannya. Khawatir masih ada yang sakit," katanya.

Sesuai data, kata Anhar, yang terlayani masuk posko kesehatan selama pemilu berlangsung sebanyak 345 orang. Ini bukan anggota KPPS saja, ada petugas pemilu seperti Linmas dan Panwaslu.

"Total kemarin yang masuk ke data kami itu 345 orang yang kami layani dari 30 kecamatan. Sementara yang masuk ke rumah sakit itu 10 orang, delapan sudah pulang, satu meninggal dan satu pasien baru masuk hari kemarin di rumah sakit Bandung Kiwari," ungkapnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Sugiyanto
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya