SUARA INDONESIA, SITUBONDO – Prosentase Tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 di Kabupaten Situbondo melampaui target yaitu mencapai 85,36 persen. Hal ini disebabkan ada beberapa faktor, salah satunya termasuk gencarnya pengaruh media sosial.
Divisi Sosialisasi, Parmas dan SDM pada KPU Kabupaten Situbondo,Imam Nawawi mengatakan, komisi pemilihan umum (KPU) Situbondo sebelumnya menargetkan tingkat partisipasi pemilih sebesar 80 persen. Namun faktanya masyarakat yang datang ke tempat pemungutan suara (TPS) itu melebihi target tersebut.
“Terkait partisipasi pemilih, KPU menargetkan 80 persen. Namun faktanya masyarakat yang datang ke TPS justru melebihi target yang ditentukan. Yakni mencapai 85,36 persen,” ujarnya, Jumat (15/03/2024)
Imam sapaan akrabnya mengungkapkan, tingginya animo masyarakat yang datang ke TPS memang bukan tanpa sebab. Selain karena apatisme terhadap pemilu sudah hilang dan juga disebabkan adanya pengaruh media sosial. Sebab, secara tidak langsung media sosial dapat mempengaruhi tingkat partisipasi pemilih.
“Informasi-informasi seputar pemilu dan pelaksanaan pemilu di medsos itu dapat mempengaruhi masyarakat ubtuk datang ke TPS. Apalagi sekarang hampir semua masyarakat sudah memiliki gadget,” jelasnya.
Selanjutnya, Imam menyebutkan, pengaruh lain yang dapat meningkatkan partisipasi pemilih adalah kompetisi dari setiap peserta pemilu. Pada pemilu tahun ini, peserta mampu membuat daya tarik masyarakat untuk datang ke TPS.
“Faktor dari peserta pemilu ini mampu menggerakkan masyarakat untuk datang ke TPS. Semakin kompetitif peserta pemilu, maka antusias masyarakat untuk datang ke TPS semakin besar,” ucapnya.
Sebut Imam, jumlah pemilih yang hadir ke TPS untuk 2024 ini sangat besar. Bahkan ada dibeberapa TPS, itu daftar pemilih tetap yang datang untuk mencoblos mendekati angka 100 persen. Rata-rata para pemilih di setiap TPS jumlahnya sekitar 80 persen.
“Di beberapa TPS yang kami pantau itu, tingkat kehadiran masyarakat untuk memilih yang ada dibeberapa tempat itu partisipasinya ada yang hampir mencapai 100 persen. Misalnya diangka 90 hibgga 97 persen. Sedangkan di TPS lain rata-rata 80 persen,”ucapnya.
Selain itu, kata Imam, KPU juga fokus melakukan sosialisasi kepada masyarakat secara langsung.Dan Kegiatan sosialisasi tersebut dilaksanakan cukup lama sebelum pemilu dilaksanakan.
“Pihaknya memiliki tim di setiap desa, kemudian setiap kecamatan hingga kabupaten. Tim ini yang bergerak melakukan sosialisasi terkait pemilu kepada masyarakat. Tujuannya informasi ini biar tersebar secara luas,”pungkasnya. (Syam)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Syamsuri |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi