SUARA INDONESIA, NGAWI - Dinamika politik jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mulai menghangat.
Kabarnya, PKB akan mengusung Devin Kirana putra dari Rusdi Kirana pemilik maskapai Lion Air maju sebagai calon Bupati Ngawi yang digelar November 2024 mendatang.
Ketua DPC PKB Kabupaten Ngawi, Khoirul Anam Mukmin membenarkan kabar tersebut. Kata dia, saat ini PKB Ngawi menunggu tindak lanjut dari DPP.
"Benar, hal itu disampaikan ketika acara buka bersama di DPP. Namun hingga saat ini, belum ada tindak lanjutnya," kata Ketua PKB Ngawi yang akrab disapa Gus Anam, Rabu (24/4/2024).
Dia menambahkan, apabila paket dari DPP menjadikan Devin Kirana calon yang bakal diusung di Pilkada Ngawi, pihaknya akan melakukan penjajakan dengan partai lain.
"Saya kira perlu penjajakan serius, mengingat PKB Ngawi saat ini meraih 6 kursi, artinya membutuhkan 3 kursi lagi sebagai syarat untuk mengusung calon bupati di Pilkada nanti," ungkapnya.
Kendati begitu, Gus Anam tetap membuka ruang bagi partai lain guna melakukan komunikasi apabila ada alternatif lain yang akan diusung sebagai calon bupati dan wakil bupati Ngawi pada pilkada 2024.
"Meskipun belum resmi, pihak kami sudah komunikasi dengan rekan dari PDIP, tidak menutup kemungkinan PKB kembali mengusung petahana yakni Mas Ony dan Mas Antok," ucapnya.
Sementara Informasi yang dihimpun suaraindonesia.co.id Devin Kirana merupakan putra dari Rusdi Kirana pemilik maskapai penerbangan Lion Air.
Rusdi Kirana saat ini merupakan calon anggota DPR RI terpilih dari PKB dapil VIII Jawa Timur meliputi Kabupaten/Kota Madiun, Kabupaten/Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang, dan Kabupaten Nganjuk.
Menurut hasil rekapitulasi suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, dari PKB Rusdi Kirana menempati urutan pertama mendulang sebanyak 121.080 suara.
Bahkan perolehan suara pileg 2024 Mantan Duta Besar Indonesia untuk Malaysia dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden periode 2015-2017 itu melampaui Menteri Desa Abdul Halim Iskandar. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Ari Hermawan |
| Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi