SUARA INDONESIA

Apdesi Jember Rekomendasikan Gus Fawait Maju Bupati, Sodorkan Empat Nama Kades untuk Mendampingi

Redaksi - 27 April 2024 | 08:04 - Dibaca 1.55k kali
Politik Apdesi Jember Rekomendasikan Gus Fawait Maju Bupati, Sodorkan Empat Nama Kades untuk Mendampingi
Gus Fawait saat foto bersama pengurus dan anggota Apdesi di Hotel Aston Jember, Jumat (26/4/2024). (Foto: Mahrus Sholih/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, JEMBER- Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Jember, merekomendasikan Muhammad Fawait (Gus Fawait) sebagai calon bupati pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, November mendatang.

Anggota DPRD Jawa Timur ini dinilai memiliki kriteria yang cocok untuk memimpin Kabupaten Jember. Selain paham masalah ekonomi, Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) itu juga dianggap sebagai pemimpin muda yang berpengalaman dalam pemerintahan, sehingga mampu melakukan percepatan pembangunan dan pengentasan kemiskinan.

Sosoknya dinilai dekat dengan masyarakat desa, warga pinggiran dan kepala desa. Politisi Partai Gerindra ini juga disebut memiliki jaringan dari pusat hingga daerah, sehingga mudah melakukan akselerasi kemajuan Kabupaten Jember dan penyelesaian permasalahan.

“Dan kami berharap, beliau menjadi pemimpin yang betul-betul hadir mendampingi kepala desa dan masyarakat jika terjadi permasalahan. Bagi kami, Gus Fawait cukup dekat, karena beliau adalah salah satu dewan penasihat Apdesi Jember,” ucap Kamiludin, Ketua Apdesi Jember.

Selain mendorong Gus Fawait maju sebagai calon bupati, Apdesi Jember juga merekomendasikan empat kepala desa untuk mendampingi sebagai calon wakil bupati. Mereka adalah Kamiludin, Kades Sidomulyo Kecamatan Silo, Wawan Rusmawadi, Kades Sukoreno Kecamatan Kalisat, Miftahul Munir, Kades Dukuhdempok Kecamatan Wuluhan dan Arifin Wahyuono, Kades Tanggul Kulon Kecamatan Tanggul.

Keempat kepala desa ini mewakili kelompok usia dan wilayah. Mereka berasal dari wilayah Jember timur, utara, selatan dan barat. Dua di antaranya, Kamiludin dan Arifin Wahyuono, merupakan sosok kades muda. Sedangkan dua lainnya, Miftahul Munir dan Wawan Rusmawadi adalah kades senior yang memiliki basis mengakar, karena sudah tiga periode menjabat.

Menurut Kamil, selama masa pemintahan sekarang, kades seolah tidak punya bapak. Bagai anak ayam yang kehilangan induknya. Ketika ada permasalahan yang membelit pemerintah desa, bupati tidak hadir mendampingi. Padahal, ada beberapa perkara di desa yang muncul akibat ketidakpahahaman tata birokrasi dan regulasi, hingga berdampak hukum.

Di sisi lain, di bawah rezim pemerintah saat ini, pembangunan juga tidak merata. Tidak semua desa mendapatkan kue pembangunan yang sama. Sehingga, Apdesi perlu ada sosok kepala desa yang mendampingi Gus Fawait memimpin Jember. Harapannya, kepala desa bisa lebih berperan aktif memajukan daerah.

Kendati demikian, Kamil menegaskan, para kepala desa yang tergabung di Apdesi, tidak pada posisi mengusung atau mendukung, karena organisasi pemerintah desa itu bukan partai politik. Tapi, Apdesi merekomendasikan bakal calon, sesuai kriteria yang telah ditetapkan. Juga merekomendasikan kader terbaik untuk menjadi pendamping bakal calon tersebut.

“Semua kades sepakat usulan yang empat tadi. Meski demikian, keputusan siapa yang akan dipilih menjadi calon wakil, sepenuhnya diserahkan kepada Gus Fawait. Apapun keputusannya, kami tetap solid. Jember harus ada lompatan, karena selama ini kalah dengan kabupaten tetangga,” bebernya,

Gus Fawait yang hadir pada forum itu menyambut baik dukungan Apdesi tersebut. Dia mengaku, sokongan para kepala desa menjadi vitamin besar bagi dirinya. Dukungan ini, juga menjadi penanda bahwa kondisi masyarakat di desa tidak sedang baik-baik saja. Ada masalah besar di bawah yang harus segera dituntaskan.

“Apdesi bukan bagian dari parpol. Ketika Apdesi meminta saya maju sebagai bupati, berarti ada masalah besar yang harus segera diselesaikan,” ucapnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kemiskinan masih menjadi pekerjaan rumah yang belum selesai di Jember. Dan kantong-kantong kemiskinan itu terbanyak ada di desa. Belum lagi persoalan tingginya angka stunting, tingkat kematian ibu dan bayi, juga masalah kesehatan lain seperti TBC dan HIV/Aids. Problem-problem tersebut belum bisa diselesaikan sepenuhnya.

“Kalau saya diizinkan jadi bupati, maka kepala desa dan perangkat desanya akan menjadi garda depan pembangunan, termasuk pengentasan kemiskinan. Ke depan, kita eksplorasi potensi pertanian dan perikanan untuk kesejahteraan desa,” bebernya.

Sementara, menanggapi usulan nama empat kepala yang direkomendasikan mendampinginya pada Pilkada 2024, Gus Fawait menyatakan, siapapun boleh usul. Termasuk Apdesi. Terkait hal itu, dirinya akan berkomunikasi dengan partai dan partai koalisi siapa yang akan dipilih sebagai calon wakil bupati. Keputusannya bakal disampaikan secara transparan kepada para pendukungnya.

“Apapun keputusannya nanti, komitmen kita harus tetap sama. Menjadikan Jember lebih baik lagi dan lebih baik,” pungkasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Redaksi
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya