SUARA INDONESIA, CILACAP - Jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024, sejumlah tokoh masyarakat di Cilacap, Jawa Tengah mulai bermunculan maju sebagai calon bupati dan calon wakil bupati. Salah satunya kader Partai Golkar Mitra Patriasmoro.
Diketahui sebelumnya, sejumlah nama mencuat dari internal Partai Golkar seperti Sindy Syakir Teti Rohati Ningsih, dan Yayan Rusyawan, serta eksternal partai muncul nama Farid Ma’ruf, namun mengerucut kepada Sekretaris DPD Partai Golkar Cilacap tersebut.
Alasan Mitra Patriasmoro diajukan dalam bursa Pilkada Cilacap 2024 pun terkuak. Pria yang akrab disapa mas Moro tersebut rupanya mendapat restu dari DPP usai namanya diajukan oleh Golkar Cilacap.
Wakil Ketua DPD Partai Golkar Cilacap, Bidang Media dan Penggalangan Opini, Ekanto Wahyuning Santoso menyampaikan, sebelumnya dalam Rakerda, Golkar Cilacap telah merekomendasikan tiga nama yakni Sindy Syakir dan Teti Rohati Ningsih sebagai calon bupati dan Yayan Rusyawan sebagai calon wakil bupati.
"Kemudian mendekati proses Pilkada, perkembangan diikuti terus oleh DPP lalu memerintahkan Ketua DPD untuk melakukan rapat harian terbatas, dan hasilnya memutuskan mas Moro selaku pengganti pak Sindy sebagai calon bupati maupun calon wakil bupati," katanya saat ditemui, Senin (6/5/2024).
Atas dasar itu, lanjut Ekanto DPP kemudian mengambil kebijakan menugaskan Mitra Patriasmoro yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi A DPRD Cilacap untuk membesarkan Partai Golkar di Cilacap. Selain itu, mengawal proses-proses tahapan Pilkada dimulai dari Pra Tahapan hingga tahapan Pilkada.
"Beliau mendapat amanah dan diterima oleh mas Moro sehingga diharapkan pada Pilkada November 2024 di Cilacap, Partai Golkar kembali mendapat kemenangan. Dan kalau melihat pengalaman mas Moro, sudah pernah menjadi anggota DPRD dua periode, tiga periode yang akan datang kalau memang masih di Legislatif," jelasnya.
"Dengan pengalaman yang beliau miliki, kami meyakini mas Moro mampu untuk mengemban amanah kalau memang nanti rekomendasi definitif jatuh kepada beliau dan mendapat kepercayaan dari DPP untuk calon bupati maupun wakil bupati. Termasuk program kerja beliau kami pelajari sudah sangat baik," imbuh Ekanto.
Ekanto melanjutkan, partainya tidak hanya berpaku kepada bupati pada Pilkada mendatang. Hal itu mengingat perolehan 7 kursi yang diraih Golkar Cilacap pada Pemilu Legislatif 14 Februari kemarin. Sehingga tidak menutup kemungkinan partai yang digawangi Sindy Syakir saat ini berkoalisi dengan partai lain.
"Komunikasi politik sudah dilakukan dan mendekati final dengan beberapa partai. Ini tentu tugas yang tidak mudah karena berkaitan dengan partai-partai lain dan punya kepentingan yang sama," paparnya.
"Jadi bisa saja mas Moro ini menjadi calon bupati ataupun calon wakil bupati. Dinamis saya pikir itu karena politik itu fleksibel berkaitan dengan keputusan akhir daripada sebuah koalisi. Dan tentang eksternal sudah final untuk mewakili Partai Golkar Cilacap. Sedangkan untuk eksternal, sedang dalam pengamatan kemudian kami laporkan ke DPP," tandasnya.
Setelah itu, kata Ekanto akan diolah secara profesional lalu disampaikan ke DPD untuk diambil satu keputusan bersama. "Sehingga nanti kita simpulkan dan memutuskan siapa dengan siapa berkaitan dengan calon bupati maupun wakil bupatinya," tutupnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Satria Galih Saputra |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi