SUARA INDONESIA, PROBOLINGGO - Calon Bupati (Cabup) Probolinggo Gus dr. Mohamad Haris Damanhuri (Gus Haris) mengisi jadwal kampanye dengan berkunjung ke Sentra Pasar Bawang di Kecamatan Dringu, Selasa (8/10/2024).
Gus Haris didampingi ketua tim pemenangan koalisi SAE, Mahdi dan para relawan dari paslon nomor urut 2 tersebut.
Para petani dan pedagang bawang merah sempat dibuat kaget, saat Gus Haris tiba-tiba datang ke tempat mereka bertransaksi jual beli. Mereka menyambut Gus Haris dengan terbuka sembari berdiskusi seputar pertanian bawang dan prospek pasar ke depan.
Di tempat tersebut, dengan seksama Gus Haris mendengarkan keluh kesah pedagang, utamanya soal harga bawang merah yang cenderung tidak stabil dan sulit menembus pasar luar daerah Probolinggo.
"Kalau sudah panen raya, harganya anjlok Gus. Bawang merah di sini susah bersaing ke luar daerah, kalah dengan bawang merah dari Brebes," ungkap seorang pedagang, Surati.
Harapan Surati dan sejumlah pedagang lainnya, jika Gus Haris terpilih menjadi Bupati Probolinggo pada Pilkada Serentak 27 November mendatang, dapat mengontrol harga bawang merah lebih stabil di pasaran, meski tengah memasuki masa panen raya.
"Jika harganya stabil, pedagang tidak perlu berspekulasi saat ambil bawang merah dari petani. Tolong pemerintah daerah nanti juga bisa membantu akses penjualan ke luar daerah agar bawang merah Probolinggo bisa bersaing dengan bawang dari daerah lain," imbuhnya.
Selain dari pedagang, Gus Haris juga menyerap aspirasi dari petani bawang merah, dengan mendatangi para petani langsung di Desa Sumberkledung, Kecamatan Tegalsiwalan.
Di rumah Syawal, seorang petani bawang merah setempat, Gus Haris diceritakan terkait tingginya plasi bawang merah, yang mencapai 18 persen atau 18 kilogram per-satu kwintal. Mahalnya harga pupuk juga menjadi keluhan petani bawang merah.
"Pupuk subsidi ini ruwet sekali, bukan hanya mahal tapi langka. Padahal pupuk ini penentu keberhasilan produk pertanian kita. Semoga Gus Haris dan Ra Fahmi nanti bisa merubah nasib petani," harap Iwan, petani bawang Desa Sumberkledung.
Gus Haris, mengatakan bawang merah asal Kabupaten Probolinggo berkualitas sangat baik. Tak hanya lebih pedas, juga lebih banyak nutrisi dan ukurannya lebih besar dibandingkan bawang merah daerah lain.
"Tetapi kenapa kok bawang merah kita bisa kalah saing dengan daerah lain? Nah ini pe-er kita perbaiki bersama. Kebetulan kami mempunyai visi SAE (Sejahtera Amanah Religius dan Eksis) berdaya saing. Dengan visi inilah kita akan memperbaiki eksistensi bawang merah kita keluar daerah agar punya daya saing tinggi," janjinya.
Terkait plasi bawang merah yang dinilai petani terlalu tinggi, Gus Haris menyebut, hal itu terjadi karena kurang maksimalnya kehadiran pemerintah daerah saat bawang merah dijual petani ke Pasar Bawang.
"Dulu sebenarnya sudah disepakati plasi bawang merah kisaran 10 persen. Namun karena tidak ada payung hukum, misalnya peraturan bupati, akhirnya kesepakatan ini mental kembali," ungkap Calon Bupati Probolinggo yang diusung Partai Gerindra, PKB, Golkar, PPP, PKS dan seluruh partai non parlemen ini. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lutfi Hidayat |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi