SUARA INDONESIA

Kampung Naga Tasikmalaya: Wisata Budaya dengan Nuansa Tradisional yang Terjaga

Tamara F - 18 September 2024 | 10:09 - Dibaca 1.25k kali
Wisata Kampung Naga Tasikmalaya: Wisata Budaya dengan Nuansa Tradisional yang Terjaga
Foto: Kampung Naga Tasikmalaya/(instagram/@suspakde)


SUARA INDONESIA -Kampung Naga adalah salah satu desa adat yang masih mempertahankan tradisi nenek moyang mereka di tengah arus modernisasi yang cepat. 

Berlokasi di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kampung Naga menjadi daya tarik wisata budaya yang kuat bagi para wisatawan yang ingin merasakan kehidupan tradisional Sunda. 

Kampung ini terkenal karena tetap mempertahankan kearifan lokal, baik dari segi arsitektur, adat istiadat, hingga cara hidup sehari-hari masyarakatnya yang sangat sederhana.

Kampung Naga dipercaya telah ada sejak ratusan tahun yang lalu, dan hingga kini, masyarakatnya tetap menjalankan tradisi nenek moyang tanpa perubahan signifikan. 

Menurut cerita masyarakat setempat, asal usul nama "Naga" bukan merujuk pada mitos tentang hewan naga, melainkan lebih pada makna filosofi yang terkait dengan kelanggengan tradisi dan budaya mereka.


Masyarakat Kampung Naga sangat menjaga lingkungan mereka dengan hidup selaras dengan alam. 

Hal ini tercermin dalam cara mereka membangun rumah, mengelola lahan pertanian, hingga tata cara pelaksanaan upacara adat yang sangat menghormati alam sekitar. 

Seluruh masyarakat desa ini juga memegang teguh ajaran leluhur mereka yang disebut sebagai "Sunda Wiwitan."

Salah satu daya tarik utama dari Kampung Naga adalah arsitektur rumah-rumahnya yang khas dan seragam. 

Rumah-rumah di Kampung Naga dibangun dengan menggunakan bahan alami seperti bambu, kayu, dan ijuk, serta semuanya menghadap ke arah utara atau selatan, sesuai dengan aturan adat setempat. 

Keunikan lainnya adalah tidak adanya listrik dan barang elektronik di desa ini, membuat suasana semakin alami dan jauh dari kesibukan dunia modern.

Setiap rumah di Kampung Naga memiliki bentuk yang serupa, yaitu rumah panggung dengan atap yang melengkung dan lantai dari kayu. 

Tidak ada ornamen atau hiasan mewah pada bangunan ini, semua serba sederhana namun tetap fungsional.

Kehidupan sehari-hari masyarakat Kampung Naga terbilang sangat sederhana dan penuh dengan kebersamaan. Mereka hidup dari hasil bertani dan beternak secara mandiri. 

Komoditas utama yang dihasilkan adalah padi, yang ditanam di sawah-sawah yang terhampar di sekitar desa.

Masyarakat Kampung Naga juga sering melakukan kegiatan-kegiatan adat seperti upacara hajat bumi, yang diadakan sebagai bentuk syukur atas hasil panen dan untuk menjaga keseimbangan alam. 

Upacara adat ini menjadi salah satu momen penting yang sering menarik wisatawan untuk menyaksikan secara langsung bagaimana tradisi tersebut dijalankan.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Tamara F
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya