SUARA INDONESIA

Mewujudkan Program Ketua PKK Trenggalek: Satu Desa Satu Pojok Baca

Rudi Yuni - 19 October 2023 | 15:10 - Dibaca 1.07k kali
Advertorial Mewujudkan Program Ketua PKK Trenggalek: Satu Desa Satu Pojok Baca
Novita Hardini saat melihat karya UMKM dalam kegiatan di Kecamatan Bendungan. (Foto: Rudi Yuni/Suaraindonesia.co.id)

TRENGGALEK, Suaraindonesia.co.id - Ketua Tim Penggerak PKK Novita Hardini terus gelorakan kebangkitan perempuan di Kabupaten Trenggalek. Kali ini perempuan diminta tidak hanya berkiprah dalam keluarga saja, namun juga di lingkungan masyarakat.

Dalam hal ikut andil dalam lingkungan luas, pihaknya memiliki cita-cita untuk mendirikan pojok baca di setiap desa dengan target di tahun 2024 sudah terealisasi.

Novita yang juga merupakan inisiator Sepeda keren Kabupaten Trenggalek itu berupaya agar perempuan mau meningkatkan peran dirinya sebagai masyarakat Indonesia yang tidak hanya berjuang di lingkup keluarga saja.

"Untuk itu saya bercita cita bisa mewujudkan minimal satu desa ada satu pojok baca. Kenapa harus ada satu pojok baca di setiap desa Master of Economic ini," ungkapnya, Kamis (19/10/2023).

Dijelaskan Novita, itu adalah impiannya sejak lama mulai tahun 2020 kepada Dinas Pendidikan, dirinya ingin paling tidak di akhir tahun ini atau paling tidak di akhir tahun 2024, semua desa sudah memiliki pojok baca.

Baginya, buku itu adalah jendela dunia. Mungkin bagi perempuan-perempuan yang belum punya akses untuk sekolah karena masalah keuangan dan sebagainya, mereka bisa membaca dari buku. "Ini adalah privilege yang sangat luar biasa dan menurut saya harus diberikan kepada masyarakat," ucap Novita.

"Terutama untuk meningkatkan kapasitasnya, perempuan bisa menjadi mitra yang selaras dimulai dari lingkup keluarga," lanjutnya.

Menurut Novita, posisi perempuan harus terus di isi dengan ilmu pengetahuan, agar bisa menjadi ibu yang baik dalam mendidik anak. Selain itu menjadi  mitra yang baik dalam mendukung karier suami.

Disamping itu agar bisa meningkatkan peran dirinya sebagai masyarakat Indonesia yang tidak hanya berjuang di lingkup keluarga saja, tapi juga perduli atas perjuangan di lingkungan maupun desanya. "Perempuan harus tahu bagaimana memperjuangkan desanya hingga kecamatannya," ujar Novita. 

"Bahkan lingkup daerahnya dan bagaimana membuat negara Indonesia yang dulu diperjuangkan dari penjajahan hingga hari ini kita sudah merdeka, harus bisa terus merdeka," tandasnya. (Adv)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Rudi Yuni
Editor : Danu Sukendro

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya