SAMARINDA, SUARA INDONESIA - Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Samsun menyampaikan, perlunya jiwa yang ditanamkan kepada generasi muda di Kaltim untuk jangan memandang rendah pekerjaan petani, karena profesi petani itu dinilai keren sebagai penyokong kedaulatan pangan daerah.
Dia mengungkapkan, bahwa generasi muda atau yang biasa disebut generasi milenial Kaltim mesti bangga dengan profesi petani, sebab berkat jasa petani, kebutuhan pangan daerah tercukupi.
“Generasi milenial saat ini perlu kita tanamkan sebuah dogma bahwa petani itu keren, mereka punya rasa bangga menjadi petani, alasan kebanggan menjadi petani walau pun hasilnya saat ini belum seberapa, tapi keberkahannya yang luar biasa,” ungkap Samsun saat dihubungi di Samarinda, Minggu (05/11/2023).
Dikemukakannya, keengganan pemuda terhadap kebanggan menjadi petani karena dipandang sebagai profesi yang rendah, padahal jika ditelisik lebih dalam, potensi pertanian pangan sangat besar, apalagi menyambut ibu kota negara (IKN) Nusantara.
"Perlu disadari bahwa ketersediaan pangan dari petani lokal belum dikatakan berdaulat atau swasembada, karena kebutuhan beras, daging, tepung, gula, dan pangan lainnya masih banyak disokong oleh logistik dari luar daerah, menandakan antara kebutuhan hasil pertanian pangan dengan ketersediaan lokal belum seimbang," ujar Samsun.
Kendati demikian, menurut Samsun kedaulatan pangan dari lokal Kaltim sendiri sebenarnya bisa diupayakan dari sekarang, dengan menanamkan kepada para generasi muda untuk didorong menggali potensi pertanian daerah dengan ilmu pengetahuan dan teknologi ala modern.
“Perpindahan ibu kota negara adalah potensi, nah ini yang menarik karena jika berbicara IKN, maka akan selaras dengan serbuan penduduk yang masuk dari luar daerah, sebab kalangan ASN pusat, TNI, Polri, dan pegawai pemerintahan di lingkup kementerian tentu akan memboyong keluarganya ke Kaltim yang berimbas pada kebutuhan pangan yang signifikan,” papar Samsun.
Legislator daerah pemilihan (dapil) Kutai Kartanegara ini kemudian menangkap bahwa potensi pertanian tentu menjadi sektor yang mesti digarap mulai saat ini, sebab migrasi besar-besaran tersebut berdampak pada kebutuhan produk pertanian yang signifikan.
"Dengan begitu, peluang akan produk pertanian yang masif itu jika tidak dibarengi dengan penanaman penguatan sektor pertanian pada generasi muda, tentu produk pertanian Kaltim akan kalah di kandang," kata Samsun.
“Oleh karena itu, persiapkan dari sekarang, Kaltim masih memiliki potensi pertanian yang besar, dengan potensi lahan pertanian yang masih cukup luas di Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barata, Mahulu, Berau, dan wilayah lainnya, termasuk Kota Samarinda meskipun tidak luas, namun potensinya tak kalah sedikit,” pungkasnya. (Adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Redaksi |
Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi