SUARA INDONESIA, BALIKPAPAN - Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Rusman Ya'qub, mendorong upaya meningkatkan sinergitas terhadap Gerakan Pengarusutamaan Gender (PUG) di Provinsi Kalimantan Timur.
"Masih terjadi paradigma konflik baik di kalangan pemangku kepentingan maupun masyarakat, hingga saat ini belum terselesaikan," ungkapnya kepada awak media, Rabu (22/11/2023).
Selain itu, Rusman juga menyoroti kelembagaan yang kuat dalam aspek pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PUG, serta ketidakhadiran sanksi bagi SKPD yang tidak atau kurang menerapkan Perda PUG dalam program perencanaan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
"Benturan Paradigmatik masih terjadi konflik paradigma baik di kalangan pemangku kepentingan maupun masyarakat yang belum terselesaikan," katanya.
Rusman juga menilai kurangnya Kelembagaan yang Kuat: Aspek monitoring dan evaluasi pelaksanaan PUG belum cukup kuat dari segi kelembagaan. Ia mencatat ada ketidakhadiran sanksi.
"Tidak ada sanksi bagi SKPD yang tidak atau kurang menerapkan Perda PUG dalam perencanaan program Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)," ujarnya.
"Inkonsistensi dalam Pelaksanaan: Aparat perencana di SKPD yang mengikuti pelatihan seringkali berganti-ganti, menyebabkan inkonsistensi dalam pelaksanaan program," imbuhnya.
Dalam usahanya untuk mengatasi beragam masalah tersebut, Rusman mengusulkan beberapa langkah konkret. Pertama, penguatan lembaga inti PUG seperti Bappeda, DKP3A, dan BPKAD dari segi sistem aplikasi, kapasitas, dan kompetensi aparatur perencana, termasuk di seluruh SKPD.
Selanjutnya ia juga mengusulkan pembentukan "Klinik Anggaran" sebagai ruang pertemuan konsultasi rutin untuk membahas permasalahan dan mencari solusi terkait anggaran dalam implementasi PUG.
"Terakhir, perlunya sosialisasi secara massal dan berkelanjutan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran semua pihak terkait PUG," terangnya.
Rapat kerja ini diharapkan menjadi langkah awal yang konkret dalam mempercepat pengarusutamaan gender di Kalimantan Timur, sehingga tujuan PUG dapat tercapai dengan lebih efektif dan efisien. (Adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Mohamad Alawi |
Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi