SUARA INDONESIA, BONTANG - Komisi I DPRD Bontang saat ini tengah berfokus pada penanganan stunting. Hal ini menyusul target pemerintah pusat yang menetapkan prevalensi stunting di setiap daerah turun menjadi 14 persen pada tahun 2024.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Bontang, Raking mengatakan, penanganan masalah stunting perlu dilakukan secara lebih spesifik agar program yang dijalankan tepat sasaran.
"Penanganan stunting pada tahun ini sudah cukup baik, tetapi perlu ditingkatkan lagi. Kita perlu melihat dari mana sumber masalahnya," ungkapnya, beberapa waktu lalu.
Raking menilai, faktor lingkungan juga turut mempengaruhi terjadinya stunting. Oleh karena itu, ia menyarankan pemerintah untuk melakukan pendekatan yang lebih spesifik dan tepat sasaran.
"Persoalan stunting jangan hanya diartikan dari pemenuhan makanan bergizi, tetapi faktor lingkungan juga mempengaruhi. Kita perlu mendata anak-anak yang stunting berdasarkan sumber masalahnya," ujarnya.
Sebagai informasi, Pemerintah Kota Bontang telah menggelar kegiatan operasi timbang serentak di 121 Posyandu di 15 Kelurahan pada tanggal 9 November 2023 lalu. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya validasi data angka stunting di Kota Bontang.
Raking berharap, dengan kegiatan tersebut dapat memantau perkembangan terkait situasi rawan stunting di masing-masing daerah. "Dengan data yang akurat, kita bisa menyusun program penanganan stunting yang lebih tepat sasaran," pungkasnya. (Adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Mohamad Alawi |
Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi