SUARA INDONESIA, SIDOARJO - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo telah mendaftarkan 12.633 Kader Posyandu se-Kabupaten Sidoarjo ke program BPJS Ketenagakerjaan. Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali menyampaikan itu di acara sosialisasi percepatan penurunan AKI-AKB dan Stunting di Gedung Lokhapala, Kecamatan Krian, Sidoarjo, belum lama ini.
Dikemukakan, perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan tersebut diberikan sebagai apresiasi pada para kader posyandu. Mereka mendapat Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) selama setahun.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Sidoarjo, Novias Dewo Santoso menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya pada Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali yang telah menginisiasi perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi kader posyandu Sidoarjo.
Dituturkan, program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya untuk pekerja formal atau penerima upah (PU) saja, tapi juga untuk pekerja informal atau bukan penerima upah (BPU) atau siapa saja yang beraktifitas kerja seperti halnya kader posyandu dan kader kesehatan.
Perlindungan jaminan sosial sangat bermanfaat dan penting bagi setiap pekerja. Manfaatnya tidak hanya untuk diri pekerja, tapi juga untuk keluarga atau ahli waris pekerja.
Dengan perlindungan 2 program utama BPJS Ketenagakerjaan tersebut, jika peserta BPJS Ketenagakerjaan mengalami kecelakaan kerja, seluruh biaya perawatan medis sampai sembuh ditanggung tanpa batas oleh BPJS Ketenagakerjaan.
Jika peserta meninggal dunia, santunan untuk ahli warisnya sebesar Rp 42 juta, sebagaimana yang diserahkan BPJS Ketenagakerjaan Sidoarjo kepada ahli waris seorang kader posyandu atas nama Almarhumah Ninik. Selain itu, juga ada beasiswa untuk 2 ahli waris mulai dari TK hingga Perguruan Tinggi yang totalnya hingga mencapai Rp 174 juta.
Acara sosialisasi percepatan penurunan AKI-AKB dan Stunting diikuti 400 kader kesehatan dari 3 wilayah kecamatan di Sidoarjo, yakni Krian, Balongbendo dan Tarik. Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali juga menyampaikan terima kasih pada semua kader kesehatan yang telah berupaya menurunkan angka stunting di wilayah Sidoarjo, di samping memberikan apresiasi kepada kader yang telah mengabdi lebih dari 40 tahun.
“Saya berterima kasih kepada kader kesehatan karena kader kesehatan inilah yang dapat menggerakkan masyarakat secara langsung untuk mencegah stunting. Saya yakin, angka stunting di Sidoarjo akan turun jika kita bersama-sama berkomitmen mencintai Sidoarjo lebih baik dan menjadi provokator kebaikan di masyarakat,” ujarnya. (Adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Redaksi |
Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi