SUARA INDONESIA

Bahaya Jalur Hauling, DPRD Bontang Desak Pemkot Buka Akses Jalan Baru di Nyerakat Kiri

Mohamad Alawi - 09 August 2024 | 13:08 - Dibaca 114 kali
Advertorial Bahaya Jalur Hauling, DPRD Bontang Desak Pemkot Buka Akses Jalan Baru di Nyerakat Kiri
Anggota DPRD Kota Bontang Rusli. (Foto: Alawi/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, BONTANG - Anggota DPRD Kota Bontang Rusli, mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) untuk segera membuka jalur umum baru di kawasan Nyerakat Kiri, Kelurahan Bontang Lestari. Desakan ini muncul karena bahaya yang ditimbulkan oleh jalur hauling tambang yang saat ini sering digunakan oleh masyarakat umum untuk mengakses kuburan di RT 11, Bontang Lestari.

Diketahui, jalur hauling tambang di Nyerakat Kiri bukanlah jalan umum yang ideal untuk dilalui masyarakat. Jalur ini sempit dan dipenuhi oleh kendaraan berat yang setiap saat bisa menyebabkan kecelakaan fatal. 

Kondisi ini semakin mengkhawatirkan setelah kejadian tragis sepuluh hari lalu, di mana seorang warga Bontang Lestari hampir terlindas kendaraan hauling saat menuju ke kuburan. 

"Sepuluh hari lalu, seorang warga Bontang Lestari meninggal dunia saat menuju kuburan dan hampir terlindas kendaraan hauling. Warga terpaksa menyetop mobil hauling yang melintas untuk lewat," kata Rusli dalam rapat paripurna, Kamis (8/8/2024).

Situasi ini tidak hanya membahayakan keselamatan warga, tetapi juga mencerminkan perlunya pemisahan jalur antara kendaraan berat dengan jalur akses warga untuk keperluan sosial, seperti ziarah ke kuburan. 

"Kami mendesak Pemkot Bontang untuk membuat akses jalan yang aman dan terpisah dari jalur hauling atau jika itu tidak memungkinkan, kuburan yang ada saat ini ditutup saja," tegas Rusli.

Menanggapi desakan tersebut, Wali Kota Bontang Basri Rase menyatakan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti permintaan DPRD. 

Basri menyebutkan bahwa dirinya akan meminta Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Kota Bontang untuk turun langsung ke lapangan guna meninjau situasi dan mencari solusi terbaik. 

"Saya akan tugaskan Dinas Perkimtan untuk segera mengecek ke lapangan dan mencari solusi yang tidak menimbulkan masalah baru," kata Basri.

Lebih lanjut, Basri mengungkapkan bahwa penutupan kuburan di Nyerakat Kiri merupakan opsi terakhir, jika tidak ada alternatif lain yang lebih aman. Ia menegaskan bahwa sebelum penutupan dilakukan, Pemkot harus terlebih dahulu menyiapkan lahan pengganti untuk pemakaman. 

"Penutupan kuburan akan kita lakukan jika memang diperlukan, tetapi kita harus pastikan dulu lahan penggantinya sudah siap. Jangan sampai kita tutup kuburan tanpa ada solusi yang jelas," ujarnya.

Sementara sejumlah warga Bontang Lestari, khususnya di Nyerakat Kiri, menyambut baik respons cepat dari Pemkot ini. Mereka berharap pemerintah segera mengambil tindakan yang konkret dan tidak hanya berhenti pada wacana.

Kondisi di lapangan saat ini, menurut warga sangat mendesak perbaikan, karena aktivitas warga dan kendaraan hauling yang berbagi jalur menjadi situasi yang sangat riskan. Beberapa warga juga mengungkapkan rasa cemas mereka setiap kali harus melintasi jalur hauling tersebut.

"Kami selalu khawatir setiap kali harus lewat jalan itu, apalagi kalau ada kendaraan berat. Harus ada jalan yang lebih aman," ungkap seorang warga setempat.

Permintaan Rusli dan respons Pemkot Bontang menggambarkan betapa pentingnya keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat dalam beraktivitas. Keputusan untuk membuka akses jalan baru atau menutup kuburan di Nyerakat Kiri tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga terkait dengan kesejahteraan dan keselamatan warga. 

Dengan tindak lanjut dari pemerintah tersebut, diharapkan permasalahan ini bisa segera teratasi dan warga dapat menjalankan aktivitas mereka dengan aman dan nyaman. (Adv)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Mohamad Alawi
Editor : Satria Galih Saputra

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya