SUARA INDONESIA

BPJS Ketenagakerjaan dan RSI Siti Hajar Sidoarjo Gelar PPGD dan Hospital Tour

Redaksi - 24 October 2024 | 12:10 - Dibaca 336 kali
Advertorial BPJS Ketenagakerjaan dan RSI Siti Hajar Sidoarjo Gelar PPGD dan Hospital Tour
BPJS Ketenagakerjaan Sidoarjo bersama RSI Siti Hajar Sidoarjo saat gelar PPGD dan Hospital Tour pada perusahaan Jakon, Rabu (23/10/2024). (Foto: BPJS Ketenagakerjaan untuk Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, SIDOARJO - Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo menggelar kegiatan Pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) dan Hospital Tour, Rabu (23/10/2024). Kegiatan ini diikuti 70 perwakilan perusahaan jasa konstruksi yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sidoarjo.

Direktur RSI Siti Hajar Sidoarjo, Iqbal Faizin, mengatakan, rumah sakit memiliki peran penting dalam kegiatan promotif dan preventif. "Rumah sakit selain menangani langsung pasien, kami juga berkewajiban melakukan promotif preventif," tuturnya.

Dia bersyukur atas kolaborasi dengan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sidoarjo ini. Kerja sama ini memungkinkan mereka untuk memberikan pelatihan pertolongan pertama gawat darurat bagi kecelakaan atau trauma.

Iqbal mengatakan, kegiatan ini dihadiri 70 perusahaan dari berbagai perusahaan kontraktor di Sidoarjo dan Surabaya," jelasnya. Iqbal berharap, ilmu yang didapat peserta acara PPGD ini dapat diterapkan di lingkungan kerja masing-masing.

Menurutnya, kegiatan ini sangat penting untuk memberikan pemahaman tentang pertolongan pertama, baik terkait kecelakaan kerja maupun non-kerja.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Sidoarjo, Novias Dewo Santoso, mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama yang baik antara BPJS Ketenagakerjaan dengan RSI Siti Hajar Sidoarjo. 

Dewo menyatakan, kegiatan ini untuk memberikan pengetahuan terkait proses penanganan pertama pada peserta yang mengalami kecelakaan kerja. Menurutnya, peserta yang mendapat pengetahuan ini akan lebih siap menghadapi kecelakaan 

Novias menekankan akan pentingnya penanganan cepat dalam situasi darurat. Dia mengingatkan agar kedaruratan tidak terabaikan, karena hal itu dapat meningkatkan risiko yang lebih buruk.

"Pelatihan ini diharapkan dapat membantu mengurangi dampak kecelakaan kerja di industri konstruksi. Dengan pemahaman yang lebih baik, peserta diharapkan mampu merespons dengan cepat saat terjadi kecelakaan," bebernya.

"Kami berharap dapat memberikan manfaat kepada masyarakat yang lebih banyak, tidak hanya menangani pasien langsung, tetapi juga perlu kegiatan-kegiatan yang sifatnya penyuluhan," pungkasnya. (Adv)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Redaksi
Editor : Satria Galih Saputra

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya