JOMBANG - Budidaya lobster air tawar telah menjadi salah satu komoditas perikanan yang sangat menjanjikan bagi Heru Setiawan, (46) warga Dusun Mojokuripan, Desa Jogoloyo, Kecamatan Sumobito kabupaten Jombang.
Ditemui di lokasi budidaya lobster air tawar miliknya, Heru menjelaskan bahwa di areal pekaranganya yang tidak terpakai, ia buat untuk melakukan budidaya lobster air tawar dengan menggunakan media terpal.
“Kalau di hitung total ada sekitar 20 kolaman di sini,” terangnya kepada media, Senin (08/08/2022).
Heru menceritakan bahwa ia sudah menekuni bisnis ini sejak 2016 silam.
Berawal dari kegemarannya memelihara ikan hias, kemudian dirinya memilih berbudidaya lobster air tawar.
Berbekal tutorial dari internet, Heru mengungkapkan jika awalnya ia hanya membudidayakan 500 ekor lobster.
“Kemudian pada tahun ke dua mulai ke pembibitan sampai saat ini,” jelasnya.
Untuk merawat lobster air tawar ini, Heru mengaku bahwa sangat mudah sekali.
Makanan lobster, Heru biasa menggunakan pelet yang dikombinasikan dengan cacing tanah, sayuran sisa maupun keong sawah.
"Untuk 500 ekor bibit, dibutuhkan sekitar dua hingga tiga kilogram pelet per bulan," terangnya kepada media.
Sementara untuk kolam, ia membuat dari bahan terpal, yang penting sirkulasi air harus terjaga. Di dalam kolam, ia beri sejumlah genteng bekas. Genteng ini, berfungsi sebagai tempat sembunyi lobster sekaligus tempat kawin.
“Lobster ini kan nokturnal, kalau siang lebih banyak sembunyi, keluar nya malam,” sambungnya.
“Yang harus sangat diperhatikan, adalah luas kolam yang harus sepadan dengan jumlah isian lobster. Karena lobster air tawar hewan kanibal. Ketika kolam terlalu kecil dan terlalu padat isinya, akan rentan mati akibat saling makan sesamanya.Kendalanya itu kanibal. Kalau terlalu padat, insting kanibalnya jadi besar,’’ jelasnya.
Daya tahan hidupnya, dari 100 ekor, bisa 80 persen hidup.Dari sepasang indukan berukuran 10 sentimeter, mampu menghasilkan 200 ekor bibit. Bibit-bibit ini bisa dijual dua bulan setelah menetas. ’’Bibit bisa dijual kalau ukurannya sudah 2,5 sentimeter, harganya mulai Rp 1.500 per ekor.
Lobster konsumsi membutuhkan waktu lebih lama. Loster siap konsumsi, baru bisa dijual setelah ukurannya 10 sentimeter atau umurnya sudah mencapai satu tahun.
“Harganya yang konsumsi sekitar Rp 140 ribu sampai Rp 200 ribu per kilogram,” rincinya.
Dengan memiliki 20 kolam terpal untuk pembibitan dan pembesaran lobster air tawar, ia mampu menjual 500 hingga 1000 ekor bibit lobster setiap bulannya . Untuk pemasaran bibit baby lobster air tawar ini pemasaran ke Mojokerto, Kediri, Tuban, Bojonegoro, Madiun, Surabaya hingga Banyuwangi.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi