SUARA INDONESIA, JOMBANG- Menjelang Idul Adha yang akan jatuh pada 17 Juni mendatang, harga sapi di peternak semakin melambung. Mahalnya harga lembu membuat permintaan sapi untuk ibadah kurban menurun hingga 50 persen.
Riyanto, peternak sekaligus pedagang sapi di Desa Tunggorono, Kecamatan/Kabupaten Jombang, mengatakan, untuk musim kurban tahun ini pembeli sapi agak menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
"Sedangkan untuk harga sapi harganya melambung tinggi. Sementara permintaan menurun sampai 50 persen," terangnya, Selasa (04/06/2024).
Menurutnya, menjelang Idul Adha ini, di kandangnya ada 18 ekor. Sedangkan tahun kemarin ada 90 sampai 100 ekor.
"Biasanya pesanan dari luar kota dari Boyolali dan dari Magetan, tahun kemarin dapat pesanan 600 ekor untuk dikirim ke dua kabupaten itu. Namun tahun ini menurun," ungkapnya.
Riyanto menjelaskan, menurunnya pesanan ini karena masih adanya penyakit mulut dan kuku pada sapi. Dan untuk sapi mendatangkan dari Banyuwangi dan Kalisat Jember.
"Harganya kisaran Rp 20 juta ke atas dengan berat 4 kuintal sampai 4,5 kuintal. Semua jenis sapi ada, mulai jenis PO, Simental, Limousine dan yang paling tertinggi adalah sapi jenis Brangus dengan bobot kisaran 5 kuintal lebih," paparnya.
Dia menambahkan, di kandang ini paling murah harga Rp 18 juta untuk sapi lokal. Sementara tertinggi yang awalnya di angka Rp 30-33 juta, sekarang naik menjadi Rp 35 juta. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi