SUARA INDONESIA

Pelukis Muda Difabel Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

Lutfi Hidayat - 28 August 2021 | 14:08 - Dibaca 2.43k kali
Features Pelukis Muda Difabel Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19
Fahruddin Ali Akbar, Pelukis Muda Difabel sedang menyelesaikan pesanan lukisan calon pembeli

PROBOLINGGO - Ketika perekonomian tengah lesu akibat terdampak pandemi Covid-19, seorang pemuda difabel bisu-tuli, Fahruddin Ali Akbar, warga Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo terus berupaya terbebas dari himpitan ekonomi demi menyambung hidup bersama keluarganya.

Bakatnya melukis menjadi senjata ampuh dalam mendapatkan pundi-pundi rupiah di masa sulit ini.

Banyak karya seni lukis buatannya menarik perhatian orang lain untuk membelinya, belasan lukisannya pun kini banyak terpampang di dinding pembelinya, pendapatan rupiah demi rupiah mengalir ke tabungannya.

Satu karya seni lukis anak difabel tersebut dibanderol seharga Rp. 50 ribu sampai Rp. 500 ribu tergantung ukuran dan tingkat kesulitan pembuatannya.

Harga paling terjangkau adalah lukis sketsa wajah yang dijual seharga Rp. 50 ribu, sedangkan lukisan alam atau lukisan abstrak dijual ratusan ribu rupiah.

Karya warga difabel tersebut dijual secara online melalui media sosial dan aplikasi pengolah pesan.

"Sudah banyak yang dijual. Kalau ngelukis itu tergantung mood (suasana hati-red) anaknya, bisa selesai 2 hari ada juga yang selesai 5 hari. Alhamdulillah banyak yang suka dan dibeli," kata Widya Nurul Laily orang tua Fahruddin, Sabtu (28/08/2021).

Pendamping sosial setempat, Rahmad Soleh mengatakan selain untuk komersil karya lukis Fahruddin juga banyak diminati masyarakat untuk hiasan media dinding taman dan sekolah, sejumlah mural buatannya menghiasi dinding gang di Kota Probolinggo.

Mural tersebut bertemakan ekosistem, alam, edukasi bahkan pesan kesehatan agar terhindar dari paparan Covid-19, jenis lukisan terdiri dari dua dan tiga dimensi untuk memperindah lingkungan.

"Anak ini anak dari keluarga penerima manfaat PKH. Saya perlu untuk dipublis dan dipromosikan agar semakin dikenal dan dapat membawa manfaat bagi kemandirian perekonomian keluarga, terutama di masa pandemi seperti ini," ungkap Rahmad.

Pendapatan yang diperoleh dari penjualan karya lukis anak difabel tersebut dapat membantu perekonomian keluarga yang memang masuk kategori kurang mampu.

Para pendamping sosial daerah setempat juga turut membantu mempromosikan karya anak difabel itu, agar kemandirian ekonomi keluarga dapat terbentuk melalui pendapatan karya-karya seni lukis tersebut.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lutfi Hidayat
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV