SUARA INDONESIA, SIDOARJO – Safullah, seorang anak berusia 8 tahun dari SDN Gebang 2 Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menjalani kehidupan yang tidak biasa untuk usianya.
Setiap hari, sepulang sekolah, dia harus bekerja keras mencari ikan di tambak demi membantu ayahnya yang sudah lanjut usia.
Meskipun menjadi tulang punggung keluarga, Safullah tetap bersemangat bersekolah dan jarang absen, dan sering mendapat pujian dari sang guru, Ihwal Praja.
"Safullah jarang sekali bolos sekolah meskipun harus bekerja," ujar Ihwal Praja.
Ihwal menambahkan, dalam kesehariannya, Safullah kerap mencari sisa ikan dari tambak yang usai dipanen untuk dijual.
Dari penghasilan tersebut, lanjut Ihwal, meski tak menentu, digunakan untuk membeli kebutuhan pokok seperti beras dan lauk, bukan untuk kesenangan pribadi.
Sementara di waktu yang sama, Safullah, mengaku dirinya tidak mencari ikan di aliran sungai dengan memancing atau menjaring, tapi di tambak. "Saya biasa cari ikan sisa, usai sang pemilik tambak memanennya, dan hasilnya saya jual," katanya.
"Ya kadang dapat Rp 50 ribu hingga Rp 70 ribu. Tapi tidak pasti karena tidak setiap hari ada tambak yang panen. Kadang-kadang ya cari udang," ungkap Saifullah ketika ditemui.
Ia menambahkan, dari hasil penjualan ikannya itu kemudian uangnya ia kasihkan ke bapak.
Disamping itu, meski hidup berdua dengan ayahnya yang berusia 75 tahun, Safullah juga sering bekerja serabutan menjadi kuli bangunan demi menambah penghasilan.
"Saya tinggal di rumah hanya berdua bersama bapak. Ibu di Pasuruan bersama kakak. Jarang sekali ke sini," jelasnya.
Walaupun harus bekerja keras, Safullah tetap memiliki cita-cita besar. Ia bermimpi menjadi pembalap seperti idolanya, Valentino Rossi.
"Cita-cita saya menjadi pembalap seperti Valentino Rossi karena motornya bagus," ungkapnya.
Meski tanpa televisi di rumah, Safullah kerap menyaksikan aksi sang legenda melalui rumah tetangga.
Kampung tempat tinggalnya, Pucu'an yang berada di Desa Gebang, merupakan area terpencil yang sulit dijangkau, terutama saat musim hujan. Namun, semangat Safullah tak pernah padam demi merawat sang ayah dan mewujudkan mimpinya.(*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Amrizal Zulkarnain |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi