SUARA INDONESIA

Hebat, Anak Hidrosefalus Hafal Juz ke-30 Hanya Dengarkan Handphone

Lutfi Hidayat - 21 September 2021 | 13:09 - Dibaca 3.14k kali
Features Hebat, Anak Hidrosefalus Hafal Juz ke-30 Hanya Dengarkan Handphone
Naqila Aufa Inasa, anak berusia 7 tahun penderita hidrosefalus membacakan Al-Qur'an Juz ke-30 di depan ibunya, Sri Watini

PROBOLINGGO - Selalu ada kelebihan dibalik sebuah keterbatasan, itu yang dibuktikan seorang anak penderita hidrosefalus di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. 

Kurang dari waktu tiga bulan Naqila Aufa Inasa (7), anak penderita hidrosefalus mampu menghafal Al-Qur'an Juz ke-30. Hebatnya, hafalan Al-Qur'an itu hanya dilakukan dengan mendengarkan murottal dari sebuah gawai

Naqila tinggal di rumah sederhana yang berlokasi di Desa Tandonsentul, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.

Putri semata wayang pasutri Tinasan (33) dan Sri Watini (34) tersebut mengisi waktu pagi dan sore hari dengan selalu mengikuti bacaan Al-Qur'an.

Selain bacaan Al-Qur'an, setiap nama surah pada juz ke-30 mampu dihafal Naqila dengan baik. Dengan kondisinya yang memiliki keterbatasan itu, Naqila termasuk anak yang berbakat.

"Menghafalnya dari HP, saya downloadkan murottal Al-Qur'an itu. Biasanya (menghafal) pagi sama sore, kalau siang gitu dia sambil main HP. Saya pikir kalau sekolah formal kan sudah gak bisa, karena anaknya hafalannya bagus jadi mending menghafalkan Al-Qur'an biar jadi pedoman hidupnya nanti," ungkap Sri Watini, ibu dari Naqila Aufa Inasa, Selasa (21/09/2021).

Bantuan dari Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo terhadap keluarga Naqila memang telah disalurkan.

Sayangnya jaminan sosial kesehatan menjadi kendala keluarga tersebut, sebab keanggotaan BPJS Kesehatan Naqila terblokir lantaran orang tuanya tak sanggup membayar beban biaya premi bulanan.

Meski telah berupaya meminta perubahan status keanggotaan BPJS mandiri ke BPJS yang ditanggung pemerintah, namun upaya itu selalu gagal dengan alasan tidak dapat dialihkan, karena kondisi tersebut Naqila saat ini jarang melakukan terapi ke rumah sakit.

"BPJS sudah gak bisa digunakan lagi soalnya terblokir karena saya sudah gak kuat bayar. Terapinya bayar kalau ada BPJS nya gitu gratis. Operasi pertama itu dari K3S (Dinsos), operasi kedua, ketiga, keempat dari BPJS mandiri itu," terang Tinasan, ayah Naqila.

Pilihan memberikan perangkat gawai untuk mendengarkan bacaan Al-Qur'an bagi Naqila disarankan oleh pengasuh Ponpes Al-Haqiqy, Kiai Wildan Mahbubul Haq di mana Tinasan selalu mengabdikan dirinya untuk pesantren tersebut.

Upaya tersebut untuk memberikan Naqila pendidikan agama dengan bacaan Al-Qur'an hingga kemampuannya itu akan berguna untuk Naqila di kemudian hari.

"Anaknya Sri Watini ini berkebutuhan khusus, saya perhatikan hafalannya kok liar biasa apa yang didengar apa yang diobservasi selalu bisa dia ekspresikan lalu saya sarankan untuk digunakan kepada sesuatu yang positif," jelasnya.

Keluarga Naqila berharap pemerintah Kabupaten Probolinggo memberikan akses layanan BPJS gratis yang ditanggung pemerintah, sehingga Naqila dapat terus melakukan terapi pengobatan untuk kesembuhannya.

selain itu biaya transportasi menuju rumah sakit terapi syaraf juga diharapkan ada relawan dan donatur yang dapat membantunya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lutfi Hidayat
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya