SUARA INDONESIA

Menilik Sejarah Klenteng Boo Hway Bio Klenteng Termuda di Mojoagung Jombang

Gono Dwi Santoso - 29 January 2022 | 16:01 - Dibaca 3.58k kali
Features Menilik Sejarah Klenteng Boo Hway Bio Klenteng Termuda di Mojoagung Jombang
Wijaya Kurniawan saat di dalam Klenteng Boo Hway Bio di desa Kebondalem Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang, Sabtu (29/01/2022).

JOMBANG - Menilik sejarah, Klenteng Boo Hway Bio ,salah satu klenteng ke tiga klenteng termuda yang berada di Desa Kademangan Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang, Sabtu (29/01/2022).

Pengurus Klenteng Boo Hway Bio ,Wijaya Kurniawan  menjelaskan, bahwa tempat ibadah tersebut letaknya persis berada di belakang Alun-alun taman Kota Mojoagung.

"Untuk letaknya sendiri, di belakang Alun-alun Taman Kota dan merupakan klenteng termuda," terangnya.

Awal berdirinya klenteng ini bermula dari kedatangan para perantau Thionghoa dari Tiongkok, yang mayoritas merupakan warga  provinsi Fujian dan Guandong ke kota Mojoagung pada awal 1900 an.

Para perantau tersebut datang secara berkelompok untuk berdagang barang barang kelontong di pasar atau di pelosok desa-desa sekitar Kota Mojoagung.

"Salah satu dari para perantauan tersebut ada yang membawa rupang (patung ) dewa yang bernama YM Kongco Siam Siem Kong yang hari lahirnya diperingati setiap tanggal 10 bulan 7 Imlek ,"tambahnya.

Hanya saja menurut cerita turun temurun, klenteng di sisi utara taman Mojoagung itu didirikan oleh para perantau dari Kota Fuqing, Provinsi Fuji, Negeri Tiongkok sekitar tahun 1900-an. 

Saat itu, bangunan klenteng didirikan dari bahan bambu, yang bertahan hingga tahun 1940 dan kemudian diganti dengan bangunan semi permanen di bawah kepengurusan Oei Yan Tjong. 

"Hingga pada tahun 1975 atas prakarsa bapak Siem Kam Lim dilakukan pembangunan altar sembayang secara permanen. Dan dilanjutkan pada tahun 1981 atas prakarsa bapak Tjoa Giok Ping dilakukan perluasan Klenteng," bebernya.

Pada Klenteng Boo Hway Bio ini memiliki patung dewa utama yang disembah. Yaitu Dewa Kongco Siam Siem Kong. Dewa tersebut dibawa oleh para perantau Tionghoa dari Negeri Tiongkok ke Mojoagung, Jombang.

Diketahui Dewa Kongco Siam Siem Kong berasal dari kisah 5 pelajar di Kota Fuzou yang mengorbankan diri dengan cara terjun ke sumur, supaya warga di kota tersebut selamat dari wabah penyakit yang melanda saat itu.

"Biar masyarakat tidak minum air sumur itu, karena wabahnya menular melalui sumber air di sumur itu. Jadi kelima pelajar itu diangkat jadi dewa pelindung di kota itu. Jadi ini salah satu dari lima itu, di Indonesia hanya ada satu di sini," kata Wijaya.

Selain Dewa Kongco Siam Siem Kong, di Klenteng ini juga terdapat patung Dewa Fu De Sheng Shen dan Eyang Jugo seperti yang ada di Gunung Kawi.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV