SUARA INDONESIA, PEMALANG – Usia renta tak menghalangi Dolah, kakek 87 tahun, terus bekerja. Saban hari, ia mendulang rupiah berjualan mainan tradisional. Terik matahari tak jadi penghalang lansia tersebut menjemput pelanggan.
Warga Desa Kaligelang, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah ini, mengaku jika berjualan mainan ini sejak zaman penjajahan. "Dari saya muda umur 16 tahun sudah keliling jualan di Sumatera dan Kalimantan," ujarnya, Rabu (12/6/2024).
Tidak hanya dua pulau di luar yang dirinya sambangi berjualan mainan tradisional sederhana, seperti kincir angin dari mika, burung mainan dari kertas serta seruling kecil yang berbunyi nyaring ketika ditiup dan ditarik oleh kawat kecil yang dimasukkan ke dalamnya.
Dolah juga berkeliling di Jakarta dan Jawa barat, akhirnya ketika usianya menapak senja, barulah dirinya pulang kampung halaman di Pemalang.
Harga mainan jualannya tidak begitu mahal antara Rp 5 ribu - Rp 10 ribu. "Tergantung jenis makanannya. Alhamdulillah sehari kalau lagi ramai bisa dapat sampai Rp 300 ribu," jelasnya, ketika dijumpai di pojok Alun-Alun Kota Pemalang, tempat biasa mangkal menjajakan dagangannya.
Krisna (30), seorang pembeli mainan buat anaknya, mengaku salut dengan semangat Dolah. "Luar biasa Mbah Dolah mestinya sudah berhenti dagang, ya mungkin buat hiburan juga," ujarnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Ragil Surono |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi