SUARA INDONESIA

Sama-sama di Bulan Dzulhijjah, Begini Perbedaan Puasa Tarwiyah dan Arafah Serta Keutamaan Keduanya

Redaksi - 07 July 2022 | 19:07 - Dibaca 1.60k kali
Khazanah Sama-sama di Bulan Dzulhijjah, Begini Perbedaan Puasa Tarwiyah dan Arafah Serta Keutamaan Keduanya
Ilustrasi (Foto: Freepik)
JEMBER- Dzulhijjah termasuk dalam empat bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT, yang disebut juga dengan Asyharul Hurum, dimana pada waktu tersebut tidak diperkanankan adanya perang.

"Sesungguhnya bilangan bulan menurut Allah ialah 12 bulan pada ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiyaya diri kamu dalam bulan yang empat itu dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaiamana merekapun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertakwa," QS At-Taubah 36.

Sebagaimana tiga bulan lainnya yang memiliki keistimewaan bulan Dzulhijjah juga memiliki keutamaannya sendiri tertuama dalam 10 hari pertamanya.

Pada 10 hari pertama Dzulhijjah umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah sunah, seperti bersedekah, mengaji, berzikir, salat sunah dan juga puasa sunah.

Adapun puasa sunah yang bisa dikerjakan dalam bulan Dzulhijjah adalah Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah.

Puasa Tarwiyah dikerjakan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Kata tarwiyah yang digunakan disini memiliki kata merenung dan berpikir. Hal tersebut erat kaitannya dengan apa yang sedang dikerjakan para jamaah yang sedang melaksanakan Haji.

Di tanggal tersebut seluruh umat muslim yang sedang melaksanakan haji berkumpul. Dan pada tanggal itu juga, umat muslim banyak berpikir dan merenung serta memperbanyak amalan.

Sementara puasa Arafah dikerjakan sehari setelahnya, yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah, saat jamaah haji sedang wukuf di padang Arafah.

Kata Arafah sendiri menurut para ulama diambil dari kata i'tiraf yang memiliki makna pengetahuan. Pada hari ini umat Islam membenarkan keEsaan Allah SWT sebagai satu-satunya yang Al-Haqq.

Namun, adapula sebagian ulama yang berpendapat bahwa Arafah diambil dari kata arafa yang memiliki arti baru yang harum. Hal ini sejalan dengan keadaan umat Islam yang bertaubat kepada Allah SWT dan mesucikan diri dengan cara melaksanakan ibadah Haji. 

Dan mereka yang belum bisa melaksanakannya bisa mengganti hal itu dengan berpuasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Selain keutamaan-keutamaan tersebut, puasa Tarwiyah dan Arafah juga memilimi keutamaan yang istimewa, ia bahkan bisa menjadi jalan dihapusnya dosa-dosa.

"Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapus dosa setahun yang lalu," HR Muslim.

Selanjutnya, ia juga dapat menghindarkan diri dari siksa api neraka. Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadis bahwa pada hari Arafah Allah akan membebaskan hamba-Nya lebih banyak dari pada hari-hari lain.

Oleh karena itulah berpuasa Tarwiyah terlebih puasa Arofah sangat dianjurkan untuk dikerjakan yang hukumnya sunah muakkadah.

Adapun niat untuk puasa-puasa tersebut ialah sebagai berikut:

1. Puasa Tarwiyah

نويت صوم تروية سنة لله تعالى

Nawaitu shauma tarwiyata sunnata lillaahi ta'alaa

Artinya: Aku niat puasa Tarwiyah, sunah karena Allah Ta'ala.

2. Puasa Arafah 

نويت صوم عرفة سنة لله تعالى

Nawaitu shauma arafata sunnata lillaahi ta'alaa

Artinya: Aku niat puasa arafah, sunah karena Allah Ta'ala. (Ree)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Redaksi
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya