SUARA INDONESIA

Menuju Indonesia Emas 2045, Menko Polhukam Kampanyekan Cegah Stunting di Banyuwangi

Muhammad Nurul Yaqin - 01 August 2023 | 19:08 - Dibaca 1.21k kali
News Menuju Indonesia Emas 2045, Menko Polhukam Kampanyekan Cegah Stunting di Banyuwangi
Menko Polhukam, Mahfud MD bersama MenPAN-RB, Abdullah Azwar Anas dan Kepala BPIP, Yudian Wahyudi di Pendapa Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi, Selasa (01/08/2023). (Foto: Muhammad Nurul Yaqin/Suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI, Suaraindonesia.co.id - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD turut ambil peran dalam kampanye pencegahan stunting hingga ke daerah-daerah.

Terbaru, pada Selasa (01/08/2023) Mahfud MD bersama sejumlah petinggi negara yakni MenPAN-RB Abdullah Azwar Anas, Kepala Balai Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi hingga Kepala BKKBN Hasto Wardoyo melakukan kunjungan kerja di Banyuwangi.

Mereka membawa semangat gerakan gotong royong dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di Indonesia. Salah satu upaya tersebut untuk menuju Indonesia emas di tahun 2045.

"Apabila persoalan stunting dapat dituntaskan, bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang kuat dan mampu bersaing dengan negara maju lainnya," ujar Mahfud MD.

Ia mengatakan, penurunan stunting merupakan program prioritas nasional. Presiden mentarget angka stunting di Indonesia bisa menurun seiring masifnya program yang digalakkan.

"Hingga akhir tahun 2024 presiden mentarget angka stunting di Indonesia bisa turun menjadi 14 persen," ungkapnya.

Menurutnya, stunting merupakan persoalan kompleks. Sebut saja dipengaruhi angka kemiskinan dan pola hidup. Oleh karenanya penyelesaiannya seluruh pihak perlu terlibat.

Ditambah Indonesia memiliki modal sosial dan filosofi hidup mengakar yang bernama gotong royong. Filosofi itu coba diformulasikan dalam penanganan stunting. 

"Indonesia ke depan harus menjadi Indonesia hebat. Target 2045 akan menjadi Indonesia emas. Adalah Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur," tegasnya.

Mahfud optimistis bahwa proyeksi Indonesia emas pada 2045 bakal terwujud karena sudah berdasarkan penghitungan yang jelas.

Ia mengatakan, 2045 Indonesia akan menjadi negara di urutan ke-4 atau ke-5 yang memiliki kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

"Sekarang kita sudah masuk ekonomi terbesar ke-20. Akhir tahun 2030 atau 2035 akan menjadi negara terbesar ke-6 atau ke-7 secara ekonomi. Kita mungkin akan berada di 5 besar kekuatan ekonomi dunia di tahun 2045," cetusnya.

Mahfud juga mengapresiasi langkah Pemkab Banyuwangi dalam pengentasan stunting. Melalui berbagai program, kabupaten di ujung timur Jawa ini layak menjadi contoh di mana keseriusan daerah dalam memerangi kasus anak kurang gizi.

"Banyuwangi patut menjadi contoh bagi daerah lain. Banyuwangi memiliki program yang dibuat juga sistematis. Sehingga angka stuntingnya dapat ditekan dengan baik," bebernya.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengatakan, terkini Pemkab telah memiliki skema penanganan stunting berbasis aplikasi.

Aplikasi ini berfungsi untuk melakukan kontroling dan intervensi sesuai nama serta alamat tempat tinggal. 

"Sehingga sistematis, melalui aplikasi ini bisa terpantau problemnya apa, intervensinya nanti seperti apa. Sehingga bisa lebih tepat sasaran," beber Ipuk.

Selain itu Pemkab Banyuwangi juga memiliki program belanja tanggal cantik, yang dilakukan setiap bulan ketika angka tanggal sama dengan angka bulan. Program ini juga diprioritaskan untuk penanganan stunting.

Dalam pelaksanaannya, pada tanggal cantik ASN di Banyuwangi akan berbelanja bahan pangan. Untuk memberi dampak ke pelaku usaha kecil, sengaja program ini tidak membeli makanan dari pabrikan besar, tapi dari pedagang sayur keliling alias “mlijoan”. 

Mereka mengantarkan bahan makanan tiap hari dengan menu berbeda sesuai analisis ahli gizi dari Puskesmas. Setiap bulannya tak kurang dari 1.300 ibu hamil dan balita stunting mendapatkan paket makanan.

"Jadi orang tua balita stunting tidak usah bayar untuk bahan makanan yang dikirimkan ini, karena sudah dibayar Pemkab Banyuwangi. Sekali mendayung, dua-tiga pulau terlampaui. Ibu hamil berisiko tinggi dan balita stuntingnya terbantu, penjual sayur keliling pun dapat tambahan penghasilan," papar Ipuk.

Dalam kegiatan yang berlangsung di Pendapa Sabha Swagata Blambangan tersebut, BPIP juga membagikan ratusan paket makanan. Berupa susu, telur dan aneka kacang-kacangan. Nampak para ibu-ibu antusias mengantre untuk mendapatkan paket makanan tersebut.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Lutfi Hidayat

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV