SUARA INDONESIA

Gugus Tugas Desa Layak Anak Harjomulyo Gandeng Modin dan Guru Ngaji Cegah Pernikahan Anak

Wildan Mukhlishah Sy - 04 September 2023 | 09:09 - Dibaca 1.31k kali
News Gugus Tugas Desa Layak Anak Harjomulyo Gandeng Modin dan Guru Ngaji Cegah Pernikahan Anak
Silaturahmi dan Sosialisasi Gugus Tugas di Pondok Pesantren Tarbiyatul Ihsan Harjomulyo. Foto: Imam/suaraindonesia.co.id

JEMBER, Suaraindonesia.co.id - Dilantik pada awal tahun 2023, Gugus Tugas Desa Layak Anak (GTDLA) Harjomulyo langsung bergerak cepat melaksanan tugas dan programnya. Pendampingan dan advokasi di beberapa wilayah rawan pernikahan dini di lingkungan Harjomulyo terus dilakukan.

Saat ini, GTDLA Harjomulyo mulai menggandeng para tokoh kunci di masyarakat yakni para Kiai Kampung (Guru Ngaji) dan Modin Desa untuk bersama-sama mencegah pernikahan dini dan kekerasan pada anak, yang dikemas dalam acara Silaturahmi dan Sosialisasi Gugus Tugas di Pondok Pesantren Tarbiyatul Ihsan Harjomulyo, Minggu (03/09/2023). 

Hadir dalam acara tersebut, KAUR Kesra Harjomulyo, Hasan Basri, Koordinator Guru Ngaji, KH. Muhammad Reli Nurwaqi, Penyuluh Agama Islam Silo, Sofyan Hadi, Tim Power To Youth Tanoker Ledokombo, Alfian Khoironi dan juga 79 guru ngaji serta 4 modin Harjomulyo.

Pada kesempatan itu, Ketua GTDLA Harjomulyo Abdul Rosyid mengatakan, bahwa guru ngaji dan modin adalah barisan pertama yang langsung bersinggungan dengan masyarakat terkait seputar pernikahan. 

"Masyarakat pertama kali pasti akan menghubungi para Kiai dan modin ini ketika akan menikahkan anaknya, maka kontrol usia agar tidak sampai terjadi pernikahan di bawah umur juga ada pada para tokoh ini", ujarnya.

Sementara itu koordinator Tim Power To Youth kecamatan Silo Alfian Khoironi berharap para tokoh masyarakat dan orang tua menjadi mitra agar turut bersinergi dalam rangka mencegah pernikahan anak.

 "Desa Harjomulyo telah mendeklarasikan diri sebagai desa Zero Pernikahan Anak, kami dan Gugus Tugas juga sudah menginisiasi Perdes Desa Layak Anak, namun kami takkan bisa maksimal tanpa bantuan dari bapak ibu semunya", ungkap Roni dalam sambutannya.

Penyuluh Agama Islam Silo, Sofyan Hadi pada kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintah bukan sekedar formalitas program saja. Tapi dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualitas generasi muda bangsa Indonesia.

"Mari kita niatkan dalam hati bahwa apa yang kita lakukan hari ini tidak sebatas seremonial dan ketaatan pada pemerintah, namun lebih dari itu, niatkan sebagai ibadah.

Sebab menjaga kualitas keturunan juga merupakan anjuran agama sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nisa' ayat 9: Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya.", urai Sofyan mengakhiri materinya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV