SUARA INDONESIA, JEMBER - Kandidat bupati yang diusung Partai Gerindra, Muhammad Fawait, mendatangi Kantor DPC PKB Jember di Jalan Danau Toba, Kelurahan Tegalgede, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (1/5/2024).
Fawait datang ditemani tiga ketua partai dan pendukungnya. Ada Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Ahmad Halim, Ketua DPC Partai Garuda Rio Christiawan, dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Tulus Mardiyono.
Selain itu, Pengurus GP Ansor Kencong, serta jajaran pengurus Laskar Sholawat Nusantara (LSN) juga turut mengiringi kehadiran anggota DPRD Jawa Timur yang akrab disapa Gus Fawait tersebut.
Ada yang berbeda dari kedatangan Presiden LSN ini. Bersama rombongan, Gus Fawait membawa nasi tumpeng, lengkap dengan lauk dan nasi kuning. Rupanya, nasi berbentuk kerucut ini memiliki pesan mendalam. Bermakna kebersamaan, kesetaraan dan kesederhanaan. Sesuai dengan latar belakang Gus Fawait yang merupakan orang pesantren.
“Nasi tumpeng ini menggambarkan kehidupan santri di pesantren yang biasanya makan bareng penuh dengan kebersamaan dan kesederhanaan,” terang Ahmad Halim, Ketua DPC Gerindra Jember, yang turut mendampingi.
Menurut Halim, hubungan antara Gerindra dan PKB di Jember cukup dekat. Bahkan, da mengibaratkan bagai belahan hati. Terlebih di tingkat pusat, Ketua DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto telah sowan ke Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, usai pemilihan presiden rampung.
“Alangkah tidak eloknya kami di bawah tidak mengikuti beliau yang ada di atas. Ini bentuk silaturahmi kami,” ucapnya.
Sebelumnya, Gus Fawait bersama Partai Gerindra telah berkunjung ke DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Setelah ini, pihaknya akan mendatangi Kantor DPD NasDem untuk menjalin komunikasi politik serupa.
“Insyaallah semua partai akan kami sambangi. Karena pesan Pak Prabowo, semua partai harus dirangkul. Meski saat ini, komunikasi resmi masih dengan PKB, PKS dan NasDem. Nanti menyusul juga PDI Perjuangan, juga partai nonparlemen,” ungkapnya.
Sementara itu, Gus Fawait mengaku, setelah mendapat mandat dari Partai Gerindra melalui rapat kerja cabang khusus (rakercabsus), pihaknya langsung tancap gas untuk membangun komunikasi dengan partai lain.
“Komunikasi dengan partai lain bukan hal yang sulit, karena saya berproses di partai politik dan kader partai politik. Mudah-mudahan PKB bisa merekomendasi kami,” ujarnya.
Gus Fawait menilai, PKB ini partai besar. Eksistensi dan kontribusinya juga jelas sejak berdiri 1999 lalu. Bahkan, dirinya memiliki memori positif dengan partai berlogo bola dunia dengan sembilan bintang tersebut. Di awal berdirinya PKB, dia pernah ikut sang ayah berkampanye.
“Karena kebetulan, Abah (bapak) saya pernah menjadi pengurus PKB pada 1999 dan 2004. PKB tentu saja ada dalam sejarah dan hati saya. Maka sudah selayaknya kami mendaftarkan diri melalui PKB. Mudah-mudahan PKB bersama kami untuk berkomitmen membangun Jember lebih baik,” ujarnya.
Tak hanya menjalin komunikasi dengan DPC PKB, Gus Fawait, sebelumnya juga silaturahmi ke Ketua DPW PKB Jawa Timur Abdul Halim Iskandar. Bahkan, Gus Halim memberikan wejangan bahwa selama ini belum ada Bupati Jember yang kinerjanya fenomenal. Juga belum ada Bupati Jember yang berlatar belakang anak petani dan santri.
“Maka seizin PKB, mudah-mudahan 2024 ini, izinkan anak petani dan anak santri menjadi bupati yang fenomenal kinerjanya,” ucapnya.
Ketua DPC PKB Jember, Ayub Junaidi menuturkan, sebenarnya komunikasi informal yang dibangun dengan Partai Gerindra dan Gus Fawait sudah cukup lama. Dan hari ini, hanya komunikasi formalnya saja.
“Apalagi kita punya tekad yang sama. Semua ingin bagaimana Jember ke depan ini jadi semakin baik. Dan itu butuh kebersamaan, butuh kekompakan,” beber Cak Ayub, sapaan dia.
Menurut Cak Ayub, dalam waktu dekat, semua calon kepala daerah yang mendaftar di PKB, termasuk Gus Fawait, akan mengikuti fit and proper test oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB di Jakarta.
Soal rekomendasi akan turun ke siapa, itu sepenuhnya menjadi kewenangan DPP partai. “Nanti yang memutuskan adalah DPP. Kewenangan ada di pusat,” pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Redaksi |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi