CILACAP, Suaraindonesia.co.id - PT Putri Harapan Keluarga, sebuah perusahaan di Cilacap yang bergerak di bidang bisnis emas mengajak masyarakat untuk berinvestasi jangka pangka dengan memanfaatkan produk emas melalui bisnis richgold.
Diketahui, richgold merupakan bisnis yang mengkhususkan diri dalam penjualan emas dengan gram kecil, namun dalam bentuk souvenir.
CEO dan Owner PT Putri Harapan Keluarga, Sugeng Bram mengatakan, salah satu produk yang tepat untuk dijadikan investasi adalah emas.
"Oleh karena itu, melalui gathering ini selain berbagi ilmu, kami juga ingin mengajak masyarakat, khususnya milenial berinvestasi emas melalui bisnis richgold ini," ujarnya kepada wartawan di sela-sela acara Gathering di Sindoro Hotel, Sabtu (30/09/2023).
"Insyaallah masyarakat akan tertarik dengan bisnis richgold ini, karena selain menjanjikan, juga memiliki keunggulan dan berbeda karena belum ada emas ukuran kecil seperti ini," imbuhnya.
Diharapkan melalui bisnis tersebut, bisa memberikan solusi bagi masyarakat untuk peningkatan ekonomi mereka.
"Yang penting sungguh-sungguh, sambil proses. Nanti ada pendampingan juga dari founder-founder kita," ucap Bram.
"Peminatnya sudah luar biasa dan antusias sekali, alhamdulillah ada 100 orang lebih yang sudah mendaftar menjadi mitra kami. Dan untuk sasaran semua kalangan dari tingkat bawah sampai atas," lanjutnya.
Sementara Founder Manajemen, Martin Tri Santoso menyampaikan, bahwa emas memiliki prospek yang sangat besar dan potensial karena diprediksi 2045, Indonesia akan memasuki generasi emas.
"Kalau dulu orang beli emas kan harus nabung besar dan butuh biaya yang besar, sedangkan richgold ini menawarkan solusi semua masyarakat level ekonomi manapun bisa memiliki emas, dengan keuntungan potongan harga lebih murah," kata Martin.
"Dan tentunya ketika memiliki emas, mereka juga akan berinvestasi dengan dirinya, baik investasi dalam bentuk emas maupun investasi dalam penghasilan yang dibangun melalui bisnis richgold," tandasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Satria Galih Saputra |
| Editor | : Wildan Muklishah |
Komentar & Reaksi