SUARA INDONESIA

Bupati Situbondo Sidak Pelabuhan Jangkar, Respons Dugaan Pungli Harga Tiket Kapal

Syamsuri - 03 January 2024 | 21:01 - Dibaca 1.31k kali
News Bupati Situbondo Sidak Pelabuhan Jangkar, Respons Dugaan Pungli Harga Tiket Kapal
Bupati Situbondo Karna Suswandi saat berbincang bersama pengelola Pelabuhan Jangkar. (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, SITUBONDO – Bupati Situbondo, Jawa Timur, Karna Suwandi, merespons adanya perbedaan harga tiket kapal yang ada di aplikasi dengan biaya yang dibayarkan penumpang kepada petugas di Pelabuhan Jangkar.

Bupati Situbondo yang akrab disapa Bung Karna ini turun langsung mengecek ke Pelabuhan Jangkar, Rabu (03/01/2024). Ia turun langsung ke lokasi untuk memastikan kebenaran informasi dugaan pungutan liar (pungli) tersebut.

Sesampainya di Pelabuhan Jangkar, Bung Karna terlihat serius berbincang dengan perwakilan ASDP Pelabuhan Jangkar, Andri. “Karena ini penting untuk kita sikapi secara bersama-sama agar ke depan tidak terjadi lagi," ucapnya.

Bung Karna berharap, pengelola Pelabuhan Jangkar, dalam hal ini ASDP Cabang Ketapang, memperbaiki tata kelola pembelian tiket kapal melalui aplikasi.

Sebab, pihaknya meyakini, ketika tata kelola Pelabuhan Jangkar dengan menggunakan e-tiketing berjalan dengan baik, maka mencuatnya dugaan pungli ini tidak akan terjadi lagi.

Dalam waktu dekat ini, Bung Karna menambahkan, Dinas Perhubungan Situbondo dan ASDP Cabang Ketapang akan duduk bersama untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada penumpang kapal.

Bung Karna juga memastikan jika ada oknum di Pelabuhan Jangkar yang menjual tiket dengan harga lebih tinggi dari aplikasi, maka bakal berurusan dengan aparat penegak hukum (APH).

Perwakilan ASDP Pelabuhan Jangkar, Andri, enggan memberikan keterangan terkait dugaan pungli tersebut. "Saya tidak komentar apapun ya. Langsung satu pintu ke pimpinan saja," pintanya.

Sebelumnya, ada salah satu penumpang kapal, Efendi, mengeluhkan adanya perbedaan harga tiket di aplikasi dengan di lapangan. Ia pesan tiket online harganya Rp 52 ribu untuk satu orang, tapi setelah dipesan dan hendak membayar, harganya naik menjadi Rp 63 ribu.

Efendi ketika itu mengaku sempat menolak saat diminta uang sebesar Rp 63 ribu. Hanya saja, dirinya terpaksa menyetujui permintaan uang tersebut lantaran sudah kesal dengan jawaban petugas yang tidak masuk akal.

"Ketika saya tanyakan harganya kok bisa jauh berbeda dengan yang tercantum di tiket online, jawabannya saat itu karena kebijakan. Pertanyaannya kebijakan apa yang mengatur tentang masalah tiket tersebut?" ungkapnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Syamsuri
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV